Data Facebook Bocor, Kekayaan Zuckerberg Melorot Rp 67,5 Triliun

20 Maret 2018 15:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Facebook dan Instagram. (Foto: REUTERS/Yves Herman)
zoom-in-whitePerbesar
Facebook dan Instagram. (Foto: REUTERS/Yves Herman)
ADVERTISEMENT
Dalam industri digital, data merupakan aset terbesar. Namun kasus yang dialami Facebook membuktikan, aset yang lebih besar lagi adalah kepercayaan. Betapa tidak, gara-gara penggunaan 50 juta akun Facebook tanpa izin oleh Cambridge Analytica, investor ramai-ramai melepas saham berkode FB itu.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Reuters, gara-gara kasus itu saham Facebook terperosok 6,8%. Bukan hanya nilai perusahaan yang melorot, kekayaan pribadi pendiri Facebook, Marck Zuckerberg juga anjlok. Mengutip data Bloomberg Billionaires Index, harta Zuckerberg melorot USD 4,92 miliar atau sekitar Rp 67,5 triliun.
Tak hanya Facebook, saham-saham perusahaan teknologi lainnya juga ikut terdampak kasus ini. Pada penutupan perdagangan di Wall Street Senin (19/3), saham Alphabet (Google) turun 3,03%, Microsoft turun 1,81%, dan Amazon turun 1,7%.
Demikian juga kekayaan para bos perusahaan teknologi itu juga terpangkas. Harta Jeff Bezos (Amazon) turun USD 2,14 miliar, Larry Page (Google) turun USD 1,48 miliar, dan Bill Gates (Microsoft) turun USD 795 juta.
Pendiri dan CEO Facebok, Mark Zuckerberg. (Foto: Stephen Lam/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Pendiri dan CEO Facebok, Mark Zuckerberg. (Foto: Stephen Lam/Reuters)
Tak sekedar kehilangan sebagian kekayaan, para bos perusahaan teknologi itu juga harus menghadapi Kongres Amerika Serikat (AS) untuk dimintai keterangan. Dikutip dari AFP, Senator Demokrat Amy Klobuchar dan Republikan John Kennedy, meminta pimpinan Facebook Mark Zuckerberg untuk hadir di hadapan Kongres, bersama dengan CEO Google dan Twitter.
ADVERTISEMENT
Kongres menilai, perusahaan-perusahaan tersebut telah mengumpulkan jumlah data pribadi yang belum pernah ada sebelumnya. Namun akibat kurangnya pengawasan, menimbulkan kekhawatiran tentang integritas pemilu Amerika serta hak privasi.
Sementara itu Senator Demokrat Ron Wyden, langsung mengirim surat kepada Zuckerberg, meminta penjelasan soal kebijakan Facebook untuk berbagi data pengguna dengan pihak ketiga.
Wyden, senator yang mewakili negara bagian Oregon, dikenal berpengaruh di masalah teknologi. Tak hanya mempertanyakan kasus Cambridge Analytica, dia juga mensinyalir kasus-kasus serupa telah terjadi dalam 10 tahun terakhir.