Data Jutaan Penumpang Lion Air Bocor, Bukti Sistem Perlindungan Lemah

18 September 2019 13:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Pesawat Lion Air. Foto: ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Pesawat Lion Air. Foto: ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Puluhan juta data penumpang dua maskapai penerbangan milik Lion Group kabarnya beredar di forum pertukaran data sejak sebulan lalu. Data-data itu diakses dalam penyimpanan cloud Amazon Web Services (AWS) yang dibuka lewat web.
ADVERTISEMENT
Data yang bocor itu termasuk informasi KTP penumpang, alamat, nomor telepon, email, nama, tanggal lahir, nomor paspor, dan tanggal masa berlaku paspor.
Menanggapi hal tersebut, Anggota Ombudsman Republik Indonesia Alvin Lie menilai, bocornya data itu bukti sistem perlindungan masih lemah.
“Terkait bocornya data penumpang Lion Group terutama data-data pribadi seperti nomor paspor ini menunjukkan bahwa sistem perlindungan data penumpang ini masih kurang kuat. Sebab kemungkinan data tersebut dikelola oleh pihak ketiga, bukan dari Lion sendiri,” kata Alvin saat dihubungi, Rabu (18/9).
Komisioner Ombudsman Alvin Lie Foto: Mustaqim Amna/kumparan
Selain itu, Alvin berpendapat bahwa ada kekurangan dalam upate data security. Untuk itu, Alvin mengharapkan ada regulasi yang diperbaiki, terutama melalui Undang Undang tentang perlindungan privasi dan data pribadi. Menurutnya, UU itu bisa membuat pemerintah bergandengan dengan pelaku bisnis khususnya dalam menjaga data para penumpang.
ADVERTISEMENT
“(UU) Untuk mengikat tidak hanya pemerintah namun juga pelaku bisnis agar diwajibkan melindungi, mengamankan data-data pribadi pelanggan maupun pengguna jasa agar tidak mudah diakses oleh pihak-pihak yang tidak kompeten atau tidak berwenang dan tidak disalahgunakan,” ujar Alvin.
Petugas melakukan pemeriksaan pesawat Maskapai Malindo Air (Batik Malaysia) yang keluar dari landas pacu di Bandar Udara Internasional Husein Sastranegara, Bandung, Jawa Barat, Kamis (20/6). Foto: ANTARA FOTO/Novrian Arbi
Meski ada indikasi kebocoran, Alvin belum bisa memastikan apakah data-data penumpang itu sudah disalahgunakan atau belum.
“Hingga saat ini kita belum tahu data yang bocor itu digunakan oleh pihak-pihak lain belum, tapi isu utama di sini data pribadi tersebut bocor,” tutur Alvin.