Daya Beli Petani dan Nelayan Kompak Naik di Agustus 2019

2 September 2019 14:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petani di area persawahan cabai TaniGroup di kawasan Bogor, Jawa Barat. Foto: TaniGroup/Bhisma
zoom-in-whitePerbesar
Petani di area persawahan cabai TaniGroup di kawasan Bogor, Jawa Barat. Foto: TaniGroup/Bhisma
ADVERTISEMENT
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Nilai Tukar Petani (NTP) pada Agustus 2019 secara nasional naik 0,58 persen dibandingkan bulan sebelumnya, yakni dari 102,63 menjadi 103,22. Kenaikan tersebut lebih tinggi dibandingkan Juli 2019 yang hanya naik 0,29 persen.
ADVERTISEMENT
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, kenaikan NTP disebabkan oleh Indeks Harga yang Diterima Petani (It) naik sebesar 0,69 persen, lebih tinggi dibandingkan dengan kenaikan Indeks Harga yang Dibayar Petani (lb) sebesar 0,11 persen.
NTP merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di perdesaan. NTP juga menunjukkan daya tukar (terms of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi. Semakin tinggi NTP, secara relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan/daya beli petani.
"Kenaikan NTP pada Agustus 2019 disebabkan oleh kenaikan indeks harga hasil produksi pertanian lebih tinggi dibandingkan dengan kenaikan pada indeks harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga maupun untuk keperluan produksi pertanian," ujar Kepala BPS Suhariyanto di Gedung BPS, Jakarta, Senin (2/9).
Nelayan menjemur ikan hasil tangkapannya di pinggir Pantai Sumur Banten. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Dia melanjutkan, kenaikan NTP Agustus 2019 dipengaruhi oleh kenaikan NTP di empat subsektor pertanian, yaitu NTP Subsektor Tanaman Hortikultura yang naik sebesar 0,30 persen, Subsektor Peternakan sebesar 0,97 persen, dan Subsektor Perikanan sebesar 0,60 persen.
ADVERTISEMENT
Untuk Subsektor Perikanan, NTP Nelayan naik 0,69 persen menjadi 114,24 selama Agustus 2019 dan NTP Pembudidaya Ikan meningkat 0,53 persen menjadi 101,89.
"Sementara itu, Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat merupakan satu-satunya subsektor yang mengalami penurunan NTP sebesar 0,43 persen," ungkapnya.
Pada Agustus 2019, NTP provinsi Banten mengalami kenaikan tertinggi (1,29 persen) dibandingkan kenaikan NTP provinsi lainnya. Sebaliknya, NTP Provinsi Jambi mengalami penurunan terbesar (1,53 persen) dibandingkan penurunan NTP provinsi lainnya.