news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Dear Milenial, Ini Kiat Anti Boros Atur Keuangan Pakai E-Wallet

24 Januari 2019 8:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
com-Gaya hidup milenial (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
com-Gaya hidup milenial (Foto: Shutterstock)
ADVERTISEMENT
Keberadaan e-wallet (dompet elektronik) menjadi tren gaya hidup yang tak terelakkan utamanya di kalangan milenial. Itu tak lain sebagai imbas dari perkembangan teknologi yang serba digital dan praktis.
ADVERTISEMENT
Membeli kebutuhan sehari-hari pun tinggal top up dan klik pembayaran di gadget maka semua beres. Misalnya saja, untuk membayar listrik, membeli pulsa, belanja online hingga pesan antar makanan dan lainnya.
Meski begitu, kemudahan pembayaran lewat e-wallet itu justru bisa membuat bengkak keuangan lho. Bagaimana bisa?
Perencana Keuangan dari Finansia Consulting Eko Indarto mengatakan, secara psikologis memang menggunakan e-wallet bakal terasa lebih enteng dibandingkan memegang uang tunai.
“Karena enggak kerasa kan kalau pakai online, tinggal klik-klik aja, sense of value nya lebih kena jika memegang uang langsung,” katanya ketika dihubungi kumparan, Kamis (24/1).
Sistem pembayaran non tunai (Foto: ANTARA FOTO/Andika Wahyu)
zoom-in-whitePerbesar
Sistem pembayaran non tunai (Foto: ANTARA FOTO/Andika Wahyu)
Eko menyarankan, pengaturan keuangan menggunakan e-wallet agar dianggarkan dengan jelas. Tujuannya, untuk mengerem hasrat belanja yang tak terkontrol yaitu melalui batasan pembagian.
ADVERTISEMENT
“Misalnya satu bulan kan ada 4 minggu. Kita ingin mengeluarkan Rp 4 juta. Nah per minggu aja satu juta, sehingga harus punya anggaran tuh, harusnya kalau digunakan dengan benar bisa merencanakan dengan bagus karena ada anggarannya,” terang dia.
Di sisi lain, kata Eko, bobolnya anggaran keuangan pada e-wallet tak dipungkiri biasanya justru terjadi saat momen banjir diskon. Maka dari itu, prinsipnya menurut dia adalah prioritas kebutuhan.
“Jangan diskon membuat kita belanja. Tapi kita belanja carilah harga diskon. Itulah pentingnya pakai e-wallet,” ujarnya.
Lembaran mata uang rupiah dan dollar AS diperlihatkan di salah satu jasa penukaran valuta asing di Jakarta. (Foto: ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)
zoom-in-whitePerbesar
Lembaran mata uang rupiah dan dollar AS diperlihatkan di salah satu jasa penukaran valuta asing di Jakarta. (Foto: ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)
Lalu, bagaimana jika saldo uang di e-wallet habis sebelum waktu yang ditetapkan pengisian top up?
Eko mengimbau agar melakukan penghematan jika masih memungkinkan. “Harus menghukum dirinya sendiri, makanya tadi per minggu ngaturnya. Katakanlah minggu pertama udah bobol, hari kelima sudah habis maka dia tak boleh jajan lagi,” imbuh dia.
ADVERTISEMENT
Tapi jika memang tidak bisa, Eko menambahkan, boleh memakai simpanan uang cash. Tapi, jatah top up selanjutnya bisa dikurangi.
“Kalau bobol lagi mau enggak mau dia mengeluarkan uang cash untuk menambal. Dengan catatan, batasan uang bulanan tetap sama hanya aja disesuaikan cash flow-nya,” pungkasnya.