Dear Parents, Sudah Mikir Dana Pendidikan untuk Anak?

18 Oktober 2018 8:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah anak bermain di Taman Baca Kolong fly over Ciputat, Tangerang Selatan, Senin (13/8/2018). (Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah anak bermain di Taman Baca Kolong fly over Ciputat, Tangerang Selatan, Senin (13/8/2018). (Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menyiapkan dana untuk pendidikan anak memang suatu kebutuhan yang tak bisa ditawar lagi. Orang tua bahkan perlu memikirkan jauh-jauh hari sebelum anak sekolah atau bahkan sebelum terlahir.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, tak jarang orang tua yang masih belum mengetahui pengelolaan dana pendidikan yang baik untuk anak. Pasalnya, ada hal-hal sederhana yang kadangkala luput diperhatikan orang tua. Lalu, apa saja yang perlu diperhatikan?
Perencana Keuangan Eko Indarto mengatakan masih ada orang tua yang kurang mempertimbangkan proyeksi hingga probalilitas di masa mendatang terhadap kesiapan dana pendidikan.
“Yang pertama perhatikan waktunya, jangka waktu semakin panjang berarti semakin kecil. Kan berbeda kan kalau anaknya 15 tahun lagi kuliah sama 10 tahun kuliah kan lebih gampang memikirkan 10 tahun lagi kuliah,” kata Eko ketika dihubungi kumparan (18/10).
Di samping itu, perhatian orang tua terhadap dana pendidikan anak juga perlu memikirkan detail sekolah yang bakal dituju. Seperti swasta atau negeri hingga dalam atau luar negeri.
Sejumlah anak bermain permainan tradisional di Taman Baca Kolong fly over Ciputat, Tangerang Selatan, Senin (13/8/2018). (Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah anak bermain permainan tradisional di Taman Baca Kolong fly over Ciputat, Tangerang Selatan, Senin (13/8/2018). (Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan)
ADVERTISEMENT
Dana pendidikan anak tentu butuh persiapan jangka panjang. Untuk itu, Eko menyarankan agar orang tua pun memiliki alat investasi yang memadai.
“Ketiga, alat untuk mencapainya juga berbeda-beda. Dengan tabungan atau deposito berbeda dengan menggunakan emas atau saham,” lanjut dia.
Ia menambahkan, orang tua juga sebaiknya menyiapkan dana khusus yang diperuntukkan untuk kebutuhan pendidikan anak, berkisar antara 5-10 persen.
“Jangan mikir anaknya dapat beasiswa, kalau enggak dapat kan? Jadi perlu dipikirkan sekolah swasta paling mahal seperti itu,” ucapnya.
Merespons kondisi ketika orang tua karena satu dan lain hal tak mampu mengelola dana pendidikan mandiri, Eko mengingatkan agar orang tua selektif dalam memilih perusahaan jasa pengelola pendidikan yang dipercayai.
ADVERTISEMENT
Hal itu tak lain, karena banyak perusahaan jasa yang ternyata memberikan produk pengelolaan pendidikan di bawah biaya kenaikan biaya pendidikan yang sebenarnya.
“Kalau yang benar adalah mencari produk yang memberikan tawaran hasil lebih tinggi dibanding kenaikan biaya pendidikan. Katakan biaya pendidikan meningkat 10 persen per tahun, maka Ia harus mencari 12 persen lah tawaran hasilnya,” tandas Eko.