Dear Prabowo, Begini Caranya Jika Ingin Menurunkan Harga Telur

11 Februari 2019 8:00 WIB
Prabowo Subianto. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Prabowo Subianto. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
Dalam sebuah pertemuan di Bogor, Jumat (8/2), calon presiden (capres) nomor urut 02 Prabowo Subianto berjanji akan menurunkan harga pangan, salah satu yang disebut adalah telur. Janji tersebut akan dia lakukan selama 100 hari pertama jika ia terpilih menjadi presiden.
ADVERTISEMENT
Lalu, mampukah Prabowo merealisasikan janjinya itu jika ia benar-benar terpilih?
Presiden Peternak Layer Nasional Ki Musbar menjelaskan, pada dasarnya untuk memproduksi telur terdapat tiga komponen. Ketiga komponen tersebut adalah bahan pakan, bibit ayam, dan dana manajemen perkandangan. Sementara pakan ayam merupakan salah satu komponen yang paling berpengaruh atau sebesar 80 persen dari total biaya produksi.
Ki Musbar merinci, 80 persen bahan pakan tersebut masing-masing terbagi 55 persen jagung, 25 persen kedelai, sisanya terbagi seperti tepung daging dan gandum. Untuk itu, kata dia, jika memang Prabowo ingin menurunkan harga telur selama 100 hari, yang dapat dilakukan yaitu dengan memasok jagung sebanyak-banyaknya.
telur Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
“Kalau memang mau mekanisme menurunkan harga telur dan daging ayam yang paling cepat dalam waktu 100 hari, impor jagung dibuka selebar-lebarnya. Kalau Prabowo-Sandi membuka impor jagung selebar dan seluas-luasnya, saya yakin harga daging ayam dan telur akan turun,” katanya kepada kumparan, Senin (11/2).
ADVERTISEMENT
Sebab, jika dilihat dari kondisi saat ini yaitu harga jagung masih tinggi di Rp 6.200 per kilogram (kg), maka secara otomatis harga telur di pasaran juga akan ikut naik.
Pedagang menata telur ayam Foto: ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah
Ki Musbar menambahkan, kebutuhan jagung untuk pakan ternak dalam sebulan sekitar 1-1,1 juta ton. Sementara kondisi saat ini jagung masih sangat sulit diperoleh.
Untuk itu, dengan cara tersebut, pihaknya yakin bisa membuat barisan emak-emak atau konsumen happy. Sebab, menurut Ki Musbar, pemerintah dinilai memenuhi janjinya yaitu menurunkan harga telur. Ia pun menegaskan, satu-satunya jalan dalam waktu yang cukup singkat tersebut adalah membuka impor jagung selebar-lebarnya. Saat ini, harga telur masih tinggi di kisaran Rp 25.000 per kg.
“Itu harga telur bisa ke Rp 18.000 per kg - Rp 20.000 per kg. Otomatis harga di konsumen itu Rp 22.000 per kg - Rp 24.000 per kg,” katanya.
ADVERTISEMENT