Defisit APBN Capai Rp 102 Triliun hingga Maret 2019

22 April 2019 17:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Konferensi Pers APBN Kita Maret 2019. Foto: Nicha Muslimawati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Konferensi Pers APBN Kita Maret 2019. Foto: Nicha Muslimawati/kumparan
ADVERTISEMENT
Defisit Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) hingga Maret 2019 mencapai Rp 102,6 triliun atau mencapai 0,63 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Artinya, belanja pemerintah lebih tinggi Rp 102,6 triliun dari penerimaan negara sepanjang Januari-Maret 2019 sehingga memicu defisit. Angka ini lebih tinggi dibandingkan realisasi pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 85,8 triliun atau 0,58 persen terhadap PDB.
ADVERTISEMENT
Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kemenkeu Luky Alfirman mengatakan, realisasi pendapatan negara per Maret 2019 mencapai Rp 350,1 triliun, tumbuh 16,2 persen dari target dalam APBN 2019 yang sebesar Rp 2.165,1 triliun. Pendapatan negara itu juga naik 4,9 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 333,7 triliun.
"Defisit APBN kita per Maret ini 0,63 persen dari PDB. Ini masih on track," ujar Luky di Kantor Kemenkeu, Jakarta, Senin (22/4).
Ilustrasi uang Dolar Amerika Serikat dan rupiah. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
Penerimaan pajak dan bea cukai atau perpajakan hingga Maret 2019 sebesar Rp 279,9 triliun atau 15,7 persen terhadap target yang sebesar Rp 1.786,3 triliun dan tumbuh hampir 6,7 persen dari periode yang sama tahun lalu yang hanya Rp 262,4 triliun.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, belanja negara hingga akhir Maret 2019 mencapai Rp 452,1 triliun, tumbuh 18,4 persen dari target belanja dalam APBN 2019 sebesar Rp 2.461,1 triliun. Realisasi belanja bulan lalu naik 7,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Belanja kementerian dan lembaga (K/L) mencapai Rp 128,8 triliun atau 15,1 persen dari target yang mencapai Rp 866,4 triliun. Sementara itu, realisasi belanja non K/L mencapai Rp 132 triliun atau 16,9 persen dari target.
Sedangkan transfer daerah dan dana desa mencapai Rp 191,3 triliun atau 23,1 persen dari target yang mencapai Rp 826,7 triliun. Angka ini terdiri dari transfer ke daerah yang mencapai Rp 181,2 triliun atau 23,9 persen dari target dan dana desa yang mencapai Rp 10,1 triliun atau tumbuh 14,4 persen dari target.
ADVERTISEMENT