Defisit APBN Ditargetkan 1,52 Persen di 2020

30 April 2019 12:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Koferensi Pers APBN. Foto: Nicha Muslimawati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Koferensi Pers APBN. Foto: Nicha Muslimawati/kumparan
ADVERTISEMENT
Pemerintah menargetkan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) mencapai 1,52 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) di 2020. Angka ini lebih kecil dibandingkan target defisit anggaran tahun ini yang sebesar 1,84 persen terhadap PDB.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, target defisit anggaran tersebut juga lebih rendah dari realisasi tahun lalu yang mencapai 1,72 persen terhadap PDB.
"Defisit APBN 1,52 persen dari PDB di tahun depan," ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam Rapat Koordinasi Pembangunan Pusat (Rakorbangpus) di Kantor Bappenas, Jakarta, Selasa (30/4).
Namun demikian, penerimaan negara dan belanja negara belum disebutkan secara terperinci. Hanya saja, belanja pemerintah pusat yakni kementerian dan lembaga dianggarkan sebesar Rp 853,9 triliun di 2020.
Ilustrasi uang Dolar Amerika Serikat dan rupiah. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
Sri Mulyani melanjutkan, APBN di tahun mendatang akan difokuskan untuk meningkatkan investasi dan peningkatan kualitas SDM. Untuk itu, dia mengingatkan kementerian dan lembaga untuk bisa belanja secara produktif.
"Belanja negara saya harapkan makin baik dan berkualitas. Belanja negara kita arahkan untuk peningkatan kualitas SDM," katanya.
ADVERTISEMENT
Adapun sebelumnya pertumbuhan ekonomi ditargetkan mencapai 5,3-5,5 persen di 2020. Inflasi mencapai 3 plus minus 1 persen, nilai tukar rupiah Rp 14.000-15.000 per dolar AS, serta ICP USD 60-70 per barel.