Defisit APBN Melebar Jadi Rp 127,45 Triliun hingga Mei 2019
ADVERTISEMENT
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat realisasi defisit anggaran hingga akhir Mei 2019 mencapai Rp 127,45 triliun atau mencapai 0,79 persen terhadap produk domestik bruto (PDB). Defisit ini melebar dibandingkan realisasi pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 93,5 triliun atau 0,63 persen terhadap PDB.
ADVERTISEMENT
"Untuk defisit APBN hingga akhir Mei ini 0,79 persen terhadap PDB, keseimbangan primer kita Rp 0,4 triliun," ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani di kantornya, Jakarta, Jumat (21/6).
Berdasarkan data APBN Kita hingga akhir Mei 2019, defisit tersebut didapat lantaran realisasi pendapatan negara hingga bulan lalu mencapai Rp 728,5 triliun, tumbuh 33,6 persen dari target dalam APBN 2019 yang sebesar Rp 2.165,1 triliun.
Pendapatan negara itu tumbuh hanya 6,2 persen, melambat jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang pertumbuhannya mencapai 15,5 persen.
Penerimaan pajak dan bea cukai atau perpajakan hingga Mei 2019 sebesar Rp 569,3 triliun atau 31,9 persen terhadap target yang sebesar Rp 1.786,3 triliun dan tumbuh 5,7 persen dari periode yang sama tahun lalu yang hanya Rp 538,7 triliun.
ADVERTISEMENT
"Untuk pendapatan negara memang mengalami perlambatan kalau dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Tapi trennya positif dari Januari-April 2019," jelasnya.
Sementara itu, belanja negara hingga akhir Mei 2019 mencapai Rp 855,9 triliun, tumbuh 34,8 persen dari target belanja dalam APBN 2019 sebesar Rp 2.461,1 triliun. Realisasi belanja bulan lalu naik 9,8 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Belanja kementerian dan lembaga (K/L) mencapai Rp 288,2 triliun atau 33,7 persen dari target yang mencapai Rp 855,4 triliun. Sementara itu realisasi belanja non K/L mencapai Rp 242,6 triliun atau 31,1 persen dari target.
Sedangkan transfer ke daerah dan dana desa mencapai Rp 325,1 triliun atau 39,3 persen dari target yang mencapai Rp 826,7 triliun. Angka ini terdiri dari transfer ke daerah yang mencapai Rp 304,7 triliun atau 40,3 persen dari target dan dana desa yang mencapai Rp 20,4 triliun atau 29,2 persen dari target.
ADVERTISEMENT
"Untuk belanja, trennya melemah dari sisi chart-nya, pertumbuhannya hampir flat dari tahun lalu. Tapi belanja negara ini mengalami akselerasi yang cukup tinggi, pertumbuhannya 9,8 persen. Tren yang positif dari Januari-April lalu," tambahnya.