Demi Harga Murah, Warga Hong Kong Tak Peduli Tinggal di Rumah Berhantu

15 November 2018 11:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bisnis Rumah Berhantu. (Foto: Nugroho Sejati\kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Bisnis Rumah Berhantu. (Foto: Nugroho Sejati\kumparan)
ADVERTISEMENT
Harga jual dan sewa hunian di Hong Kong termasuk paling tinggi di dunia. Akibatnya, tak sedikit warga Hong Kong yang harus tinggal di tempat yang sempit karena mahalnya biaya sewa. Bahkan ada tren, warga Hong Kong khususnya generasi milenial tak mempermasalahkan tinggal di rumah berhantu seperti bekas orang bunuh diri.
ADVERTISEMENT
Di Hong Kong, rumah-rumah berhantu ternyata banyak dicari tapi bukan untuk kebutuhan syuting film horor, melainkan buat tempat tinggal.
Secara bisnis, persewaan maupun jual-beli rumah berhantu menjadi prospek yang menjanjikan. Sebab, harga-harga hunian baru di sana sangat mahal. Bayangkan, dari 1,85 juta wajib pajak di Hong Kong, hanya 20 persen warganya yang bisa mengajukan kredit untuk membeli sebuah hunian medium seharga 8 juta dolar HK.
Adalah Ng Goon-lau, salah satu penjual apartemen berhantu di Hong Kong. Dia menjual unit-unit kosong ini karena memahami makin banyak warga di sana yang frustrasi tidak bisa memiliki tempat tinggal dengan harga terjangkau.
Dilansir Reuters, Rabu (7/11), Ng pertama kali memulai bisnis ini dengan membeli dua apartemen kosong bekas kasus pembuhanan dan bunuh diri pada 1990. Karena “berhantu”, dia lalu menyewakan tempat ini dengan harga sangat murah. Setiap apartemen yang ditawarkan selalu dibanderol dengan diskon menarik.
ADVERTISEMENT
“Untuk apartemen di mana penghuni masa lalunya bunuh diri, diskon sekitar 20 persen. Bagi apartemen bekas kasus pembunuhan, diskon mungkin mencapai hingga 50 persen. Itulah kenapa sangat murah,” katanya.
Seiring berjalannya waktu, rumah berhantu ternyata makin laku. Diakui Ng, kebanyakan para pencari tempat tinggal tidak peduli dengan masa lalu rumah itu.
Hal ini, kata dia, bisa dilihat dari lonjakan harga sewa saat ini. Dia bercerita, pada 2010 pernah menyewakan kamar berukuran kecil 325 kaki persegi yang pernah jadi tempat bunuh diri, harganya 1 juta dolar HK atau sekitar USD 127.400.
“Itu merupakan harga jual di bawah 30 persen dari harga apartemen normal dengan ukuran yang sama. Tapi delapan tahun kemudian atau saat ini, apartemen itu harga sewanya naik menjadi sekitar 4,4 juta dolar HK,” kata dia.
Ilustrasi rumah berhantu. (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi rumah berhantu. (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
Menyadari bisnis properti berhantu laku di pasaran, di Hong Kong bahkan ada aplikasi yang menyediakan pencarian tempat tinggal berhatu. Nama aplikasinya Spacious.
ADVERTISEMENT
CEO Spacious, Asif Gahfoor, mengatakan orang-orang di sana tidak terlalu peduli tentang hantu yang berjalan di lorong apartemen. Karena banyak yang mencari, kata dia, diskon pada apartemen angker telah menyempit dari 30 persen pada 2013 menjadi sekitar 10 persen tahun ini yang merupakan kenaikan dalam satu tahun terakhir.
“Mereka lebih memilih tawar-menawar apartemen berhantu karena harga properti diperkirakan akan meningkat lebih mahal, penduduk mungkin lebih takut pada harga sewa yang mahal daripada roh-roh hantu,” kata dia.