Demi Penerbangan Murah untuk Pariwisata, NTB Jajaki Subsidi Lion Air

26 Februari 2019 17:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Maskapai Lion Air di Bandara Internasional Lombok Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Maskapai Lion Air di Bandara Internasional Lombok Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Pemerintah Nusa Tenggara Barat atau NTB ingin segera memulihkan industri pariwisata, setelah sebagian wilayah itu porak-poranda akibat gempa. Salah satu yang dipertimbangkan adalah memberi insentif atau subsidi bagi maskapai penerbangan.
ADVERTISEMENT
Gubernur NTB, Zulkieflimansyah, meminta maskapai penerbangan Lion Group, memperbanyak penerbangan ke Lombok dan menurunkan harga tiket. Hal ini untuk permulihan pariwisata pascagempa.
"Harga tiket yang mahal ini jelas memukul upaya pariwisata NTB untuk bangkit dari keterpurukan pascagempa. Begitu juga makin berkurangnya direct flight ke Lombok," kata Zulkieflimansyah melalui keterangan terulis, Selasa (26/2).
Hal itu diungkapkan Zulkiefliemansyah, dalam pertemuan dengan bos Lion Group, Rusdi Kirana, di Kedutaan Besar Indonesia di Kuala Lumpur, Malaysia, Senin (25/2). Dalam pertemuan itu, Zulkieflimansyah juga didampingi sejumlah pejabat pemerintah NTB.
Rusdi mengakui, melambungnya harga tiket memang jadi persoalan baru di dunia transportasi udara.
Karena itu, menurutnya butuh kerja sama yang baik dan terpadu antara maskapai dengan pemerintah daerah dan juga PT Angkasa Pura sebagai pengelola bandara-bandara di berbagai wilayah.
Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
"Lion sering diomelin karena telat atau delay melulu. Nah sekarang jadi 7 jam beroperasi, supaya bisa tepat waktu. Tapi konsekuensinya tiket enggak lagi bisa murah," kata Rusdi seperti dilansir Antara.
ADVERTISEMENT
Untuk mengakomodir kebutuhan seperti yang diminta Gubernur NTB, Rusdi mengatakan perlunya subsidi atau insentif kebijakan dari Pemda setempat.
“Misalnya Pemda menyediakan lahan untuk dijadikan tempat parkir atau hanggar tambahan bagi pesawat sehingga mengurangi anggaran maskapai,” jelas Rusdi Kirana yang juga menjabat Duta Besar Indonesia di Malaysia.
Zulkieflimansyah. Foto: Dok. zulkieflimansyah.com
Terkait hal itu, Gubernur Zulkieflimansyah menyatakan bakal mempertimbangkan masukan dari pemilik Lion Group tersebut.
Keberadaan bandara lama Selaparang di Mataram yang bisa digunakan sebagai hanggar atau lahan parkir pesawat, bisa menjadi salah satu solusi alternatif untuk memberikan insentif kebijakan pada maskapai.
Karena itu, Gubernur berharap relasi simbiosis mutualisme itu bisa berdampak pada penurunan harga tiket dan juga memperbanyak frekuensi penerbangan dari dan ke Lombok, termasuk rute-rute direct flight.
ADVERTISEMENT