Di Bintan, Tiap Hari 20 Kapal Asing Diusir Akibat Dicurigai Limbah

4 Oktober 2019 14:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapal tanker minyak asing yang disita Iran. Foto: AFP/ATTA KENARE
zoom-in-whitePerbesar
Kapal tanker minyak asing yang disita Iran. Foto: AFP/ATTA KENARE
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pemerintah Indonesia melalui TNI Angkatan Laut (TNI AL) mengusir setidaknya 15 hingga 20 kapal asing per hari, yang terindikasi membuang limbahnya di Bintan, Kepulauan Riau.
ADVERTISEMENT
Panglima Komando Angkatan Armada RI Kawasan Barat (Pangarmabar) Laksamana Muda Yudo Margono mengungkap, kapal sebanyak itu, melakukan lego jangkal yang masuk ke 12 mil daerah teritorial RI.
“Tiap hari ada 15-20 kapal saya usir. Di utara Berakit (Bintan). Setiap hari. Baru tadi pagi kita tangkap satu juga kapal bendera HK. Lego jangkar di 12 mil. Itu kan lego jangkar ilegal, sehingga mereka bisa membuang limbah seenaknya,” ujar Yudo ketika ditemui di Kemenko Maritim, Jakarta, Jumat (4/10).
Yudo menjelaskan, aturan pelarangan kapal asing melego di 12 mil teritorial perairan RI memang telah ditetapkan berdasarkan UU. Dan bagi kapal yang melanggar seperti tanpa izin, pihaknya telah memproses ke pengadilan untuk ditindak secara hukum.
ADVERTISEMENT
“Kemarin 6 bulan yang lalu 12 kapal kan sudah kita tangkap dan sampai sekarang kan dapat keputusan pengadilan,” tegasnya.
Koarmada 1 tangkap kapal asing yang buang limbah di Perairan Kepulauan Riau. Foto: Dok. Dispen Koarmada 1
Pihaknya mengatakan, selama ini kapal-kapal asing yang melego jangkar itu banyak beraksi di malam hari. Sebab, kesempatan luput dari pengawasan lebih besar. Apalagi, dengan luas wilayah perairan RI yang besar hingga menyebabkan keterbatasan penjagaan.
“Sehingga susah pengawasannya. Dan ini nanti dengan ditetapkan menjadi 3 wilayah ini jadi mudah sekali untuk pengawasannya,” ujarnya.
Aksi kapal-kapal asing yang membuang limbah pun, menurutnya, selama ini masih ada kendala pembuktian. Pasalnya, limbah yang dibuang bisa terseret arus dan tidak terdeteksi pembuangannya.
“Kalau mereka buang limbah tapi limbahnya kena arus terus menuju ke pantai, susah dibuktikan dan tidak tertangkap-tangkap. Harapannya dengan citra satelit tadi kita bisa melaksanakan penangkapan,” tandasnya.
ADVERTISEMENT
Menurut data, beberapa kapal asing yang selama 6 bulan terakhir ditangkap TNI AL yaitu berasal dari negara Liberia, Hong Kong, Vietnam, dan lainnya. Adapun besar kapasitasnya ialah 20-30 Gross Ton (GT).