Di Depan Akuntan, Jokowi Curhat Ruwetnya Proses Pencairan Dana Bencana

11 Desember 2018 13:41 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ikatan Akuntan Indonesia bertemu Presiden Jokowi di Istana Negara, Selasa (11/12). (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ikatan Akuntan Indonesia bertemu Presiden Jokowi di Istana Negara, Selasa (11/12). (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat di depan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) bercerita soal prosedur di Indonesia yang berbelit-belit. Sebagai contoh, dia pernah menemukan 17 prosedur untuk mencairkan dana gempa Lombok.
ADVERTISEMENT
Jokowi menjelaskan padahal saat itu pemerintah telah mencairkan dana untuk membetulkan rumah-rumah yang rusak akibat gempa. Hal itu disampaikan Jokowi saat membuka Kongres XIII IAI di Istana Negara, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (11/12).
"Urusan gempa bumi di Lombok. Sudah 2,5 bulan kok uang, anggaran untuk rumah-rumah belum bisa diterima masyarakat yang rumahnya roboh terkena gempa. Padahal uangnya sudah ditransfer dan diberikan," kata Jokowi.
"Saya memang orang jalanan, senangnya di lapangan, apa yang saya temukan? Ternyata prosedurnya ada 17. Kenapa belum sampai? Pak yang ini belum, ini belum. Saya kaget, padahal masyarakat sudah nunggu," lanjut dia.
Ikatan Akuntan Indonesia bertemu Presiden Jokowi di Istana Negara, Selasa (11/12). (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ikatan Akuntan Indonesia bertemu Presiden Jokowi di Istana Negara, Selasa (11/12). (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
Setelah itu, Jokowi memerintahkan agar prosedur dipangkas menjadi 1 saja. Ternyata setelah dipangkas, dana sudah bisa diterima masyarakat.
ADVERTISEMENT
"Berhari-hari masalahnya 17 prosedur yang harus diikuti. Saat itu juga saya perintah, saya enggak mau tahu pokoknya cepat. Prosedur enggak usah 17 tapi hanya 1. Siap Pak 1. Kalau bisa 1, kenapa 17 gitu lho," ucap Jokowi.
Menurut catatan, masyarakat yang rumahnya hancur akibat gempa akan diberi bantuan oleh pemerintah. Rumah rusak berat akan diberi bantuan sebesar Rp 50 juta, sementara rumah yang rusak sedang akan mendapatkan bantuan Rp 25 juta, dan rusak ringan mendapatkan bantuan Rp 10 juta.
Pada acara ini turut hadir Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menteri ESDM Ignasius Jonan, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo.