Di Papua Barat, Harga Telur Ayam Rp 50.000 per Kg

10 Oktober 2018 10:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi telur ayam. (Foto: ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi telur ayam. (Foto: ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya)
ADVERTISEMENT
Meski Kementerian Perdagangan (Kemendag) per 1 Oktober 2018 menerapkan harga acuan konsumen untuk telur ayam senilai Rp 23.000 per kilogram (kg) dan daging ayam Rp 34.000 per kg, namun harga kebutuhan bahan pokok di Papua Barat masih tetap tinggi.
ADVERTISEMENT
Misalnya di Pasar Sanggeng Manokwari, Papua Barat. Saat kumparan mengunjungi pasar tersebut pada Rabu pagi (10/10), harga per kg harga telur ayam di sana ternyata mencapai Rp 50.000. Sementara daging ayam beku (freeze) dibanderol mulai dari Rp 35.000 hingga Rp 42.000 per kg.
“Harga ayam freeze beda-beda tergantung mereknya, kan ada macam-macam. Misalnya Delta harganya Rp 42.000 per kg kalau Ngetop Rp 35.000 per kg,” kata Bambang, salah seorang penjual daging ayam di Pasar Sanggeng Manokwari.
Suasana di Pasar Sanggeng Manokwari Papua Barat. (Foto: Nurul/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana di Pasar Sanggeng Manokwari Papua Barat. (Foto: Nurul/kumparan)
Sementara itu penjual daging ayam lokal, Ayup, mengatakan jika harga daging ayam mencapai Rp 60.000 per ekor. Jika ditimbang, beratnya hanya sekitar 1,3 kilogram.
Menurut dia, harga daging ayam hingga telur yang tinggi disebabkan oleh stok ayam yang kosong. Adapun pasokan telur mayoritas diambil dari wilayah Jawa Timur, sementara ayam lokal dari Sowi Papua New Guinea. Di sisi lain, Ayup juga menyebut kenaikan harga DOC turut berpengaruh.
ADVERTISEMENT
“DOC Rp 1,3 juta per box isinya seratus ekor sekarang, padahal biasanya Rp 800 ribu,” ujarnya.