Dicanangkan Jokowi 4 Tahun Lalu, Begini Nasib Program 35.000 MW

2 Juli 2019 15:45 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Lontar Unit 4 di Balaraja, Tangerang, Banten. Foto: Resya Firmansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Lontar Unit 4 di Balaraja, Tangerang, Banten. Foto: Resya Firmansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Program pembangunan pembangkit listrik 35.000 MW dicanangkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Mei 2015 alias 4 tahun lalu. Sudah sejauh mana perkembangan program ini?
ADVERTISEMENT
Dikutip kumparan dari data Kementerian ESDM, berikut progres teranyar program 35.000 MW per 15 Juni 2018:
- Perencanaan 734 MW (2 persen) - Pengadaan 1.453 MW (4 persen) - Sudah kontrak Power Purchase Agreement (PPA) tapi belum konstruksi 9.515 MW (27 persen) - Konstruksi 20.119 MW (57 persen) - Commercial Operation Date (COD) 3.617 MW (10 persen)
Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Rida Mulyana, menyatakan bahwa 33.251 MW (93,83 persen) proyek pembangkit telah melalui tahap kontrak/PPA, terdiri dari proyek yang telah melalui PPA tapi belum konstruksi, konstruksi, dan COD.
Sejauh ini 67 persen pembangkit listrik sudah dibangun, yaitu 57 persen di tahap konstruksi dan 10 persen sudah COD atau selesai.
ADVERTISEMENT
"10 persen proyek yang telah COD tersebut sebagian besar terdiri dari PLTG/MG, PLTM dan EBT (Energi Baru Terbarukan) Skala kecil (PLTS, PLTBn, PLTBm, PLTBg) karena memang masa konstruksi pembangkit jenis tersebut relatif singkat (sekitar 12-24 bulan). Sedangkan 57 persen proyek yang masih tahap konstruksi antara lain terdiri dari PLTGU, PLTU, PLTP dan PLTA dimana persiapan proyek dan proses konstruksi pembangkit jenis tersebut membutuhkan waktu yang relatif lebih lama," kata Rida dalam Media Gathering di Gedung Dijen Ketenagalistrikan, Jakarta, Selasa (2/7).
"Sementara itu 27 persen proyek pembangkit yang telah kontrak/PPA, saat ini dalam proses pemenuhan persyaratan pendanaan agar tercapai financial closing/effective date dimana untuk mencapainya harus menyelesaikan, antara lain pembebasan lahan dan izin lingkungan (Amdal/UKL/UPL)," Rida menambahkan.
ADVERTISEMENT
Proyek yang belum dikerjakan sama sekali, masuk tahap perencanaan pun belum, sebanyak 2.187 MW atau 6,17 persen. Ditargetkan mulai masuk proses perencanaan hingga pengadaan pada tahun ini.
Berdasarkan catatan kumparan, pada Oktober 2018 lalu proyek pembangkit yang sudah masuk tahap COD sebesar 2.614 MW. Artinya dalam waktu 8 bulan ada tambahan 1.003 MW pembangkit yang sudah beroperasi secara komersial.
Transmisi Tenaga Listrik dan Gardu Induk
Sampai dengan 15 Juni 2019, proyek jaringan transmisi yang telah selesai dan beroperasi mencapai 16.483 kms (35 persen), sementara 17.440 kms (37 persen) dalam proses penyelesaian, dan sisanya sekitar 13.620 kms (28 persen) masih tahap prakonstruksi.
Adapun proyek Gardu Induk yang telah selesai dan beroperasi mencapai sekitar 61.223 MVA (54 persen), sementara 26.291 MVA (23 persen) dalam proses penyelesaian, dan sisanya sekitar 25.990 MVA (23 persen) masih tahap prakonstruksi.
ADVERTISEMENT