Didorong Data Pertumbuhan Ekonomi, IHSG Berpotensi Menguat

7 Februari 2019 7:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi IHSG. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi IHSG. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi menguat sepanjang perdagangan hari ini. Menurut Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper, laju IHSG akan bergerak di level support 6.485 dan level tertinggi 6.583.
ADVERTISEMENT
Kemarin, Rabu (6/2), IHSG ditutup menguat di level 6.547,87 atau naik 1,02 persen. Menurut Dennies, penguatan IHSG dipengaruhi optimisme investor setelah rilis data pertumbuhan ekonomi yang mencapai 5,17 persen sepanjang 2018. “IHSG diprediksi menguat. Secara teknikal candlestick membentuk piercing line mengindikasikan ada potensi menguat menguji resistance di sekitar upper Bollinger Band,” tulis Dennies dalam risetnya, Kamis (7/2).
Meski demikian, Dennies menilai investor juga tetap akan memperhatikan perkembangan sentimen global seperti neraca perdagangan Amerika Serikat dan negosiasi perang dagang.
Senada, Vice President Research Department Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya juga menyebutkan hal yang sama. Menurut dia, rilis pertumbuhan ekonomi memberikan sentimen positif.
Ilustrasi pergerakan saham Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
“Paska rilis data perekonomian tentang GDP yang terlansir cukup bagus dapat turut memberi sentimen positif terhadap pergerakan IHSG pada hari ini,” ujar William.
ADVERTISEMENT
Selain itu sentimen terhadap pergerakan IHSG juga berasal dari fluktuasi harga komoditas yang masih terus mengalami tekanan serta arus capital inflow yang masih terus berlangsung. “Hari ini IHSG berpotensi naik,” ujarnya.
Berikut beberapa menu saham unggulan yang direkomendasikan William:
PT Telekomunikasi Indonesia Persero (TLKM), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR), PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL), PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT Merck Tbk (MERK) dan PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON).