Didorong THR, Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II 2018 Diprediksi 5,1%

20 Juni 2018 18:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi mata uang Rupiah. (Foto: AFP/Romeo Gacad)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mata uang Rupiah. (Foto: AFP/Romeo Gacad)
ADVERTISEMENT
Tunjangan Hari Raya (THR) diprediksi bakal mendorong pertumbuhan ekonomi domestik di kuartal II 2018 menjadi 5,1% secara tahunan (yoy). Bahkan konsumsi rumah tangga diprediksi mencapai 5% (yoy).
ADVERTISEMENT
Direktur Riset Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Mohammad Faisal menyebut, THR akan mendorong konsumsi rumah tangga di bulan Juni, sehingga secara kuartalan, konsumsi bisa berada di 5%. Angka ini lebih tinggi dibandingkan konsumsi rumah tangga di kuartal I 2018 yang hanya 4,95%.
"Pertumbuhan ekonomi kuartal II 2018 di kisaran 5,1%. THR lebaran yang nilainya lebih besar dan cakupannya cukup luas akan dorong konsumsi rumah tangga di bulan Juni lebih tinggi, jadi konsumsi rumah tangga di kuartal II 2018 di kisaran 4,95-5,0% (yoy)," ujar Faisal kepada kumparan, Rabu (20/6).
Sementara itu, Ekonom Universitas Indonesia (UI) Fithra Faisal memprediksi, pertumbuhan ekonomi pada kuartal II 2018 sebesar 5,11% (yoy). Meski lebih tinggi dari kuartal I 2018 yang hanya 5,06% (yoy), namun menurutnya pertumbuhan masih tumbuh terbatas. Konsumsi rumah tangga, yang juga didorong oleh THR, juga menunjukkan peningkatan, meski belum seperti level sebelumnya.
ADVERTISEMENT
"Pertumbuhan di kuartal II itu berdasarkan hitungan kami maksimum 5,11% (yoy). Karena memang ada efek dari kondisi moneter, suku bunga yang meningkat, dan memang konsumsinya cenderung belum berada di tingkat sebelumnya. Pertumbuhan masih tumbuh tapi terbatas," jelasnya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi kuartal I 2018 sebesar 5,06% secara tahunan atau year on year (yoy). Angka ini lebih tinggi dibandingkan kuartal yang sama tahun lalu sebesar 5,01% (yoy).
Konsumsi rumah tangga di tiga bulan pertama tahun ini hanya tumbuh 4,95% (yoy), cenderung stagnan dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 4,94% (yoy).
Pertumbuhan konsumsi rumah tangga terus melambat di bawah 5% sejak kuartal II 2016 yang sebesar 5,07% (yoy) dan kuartal III 2016 sebesar 5,01% (yoy).
ADVERTISEMENT