Diduga Ada Spekulan, Saham PKPK Naik Drastis

9 April 2018 19:13 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi IHSG (Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi IHSG (Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
ADVERTISEMENT
Saham PT Perdana Karya Perkasa Tbk (PKPK) naik secara drastis dalam kurun waktu 22 Maret-2 April 2018 atau dua pekan terakhir. Selama rentang waktu tersebut, harga saham emiten yang bergerak di bisnis batu bara, minyak dan gas itu bergerak naik tajam dari Rp 71 menjadi Rp 282 atau melesat 211 poin (297%).
ADVERTISEMENT
Atas kenaikan yang tidak wajar tersebut, Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara perdagangan saham (suspensi) PKPK. Saham PKPK sempat dibuka perdagangannya pada 2 April dan kemudian disuspen kembali hingga saat ini.
Corporate Secretary PKPK Untung Haryono menjelaskan, tidak ada aksi korporasi yang membuat harga saham perseroan melambung.
"Ini bursa minta kita paparan publik insidentil yang mengenai kinerja perseroan di tahun 2017, kita belum ada rencana aksi korporasi," jelas Untung kepada kumparan (kumparan.com), Senin (9/4).
Pekerja memantau layar IHSG (Foto: ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)
zoom-in-whitePerbesar
Pekerja memantau layar IHSG (Foto: ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)
Menurut Untung, naik turunnya harga saham merupakan hal yang biasa terjadi di bursa saham. Meski demikian, kenaikan drastis ini kemungkinan disebabkan oleh ulah spekulan yang sengaja membuat harga saham perseroan bergerak volatile. Salah satu cara spekulan mengerek harga saham suatu perusahaan adalah dengan menyebar rumor di kalangan pelaku pasar modal.
ADVERTISEMENT
"Kalau kita deteksi, ada beberapa saham lain yang juga mengalami hal yang sama. Mungkin ada spekulan yang sedang mengumpulkan saham-saham kecil menengah di market," kata Untung.
Untung menambahkan, saat ini bisa dibilang likuiditas perusahaan tidak terlalu besar jika dibanding perusahan lain. Dengan demikian, ketika ada pergerakan saham di market, membuat pergerakan saham perseroan tidak stabil.
"Kebetulan likuiditas saham PKPK di market kecil juga, jadi langsung terpengaruh banyak," ujar Untung.