news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Digempur Smartwatch, Pedagang Jam Tangan Analog Menolak Banting Harga

12 Agustus 2019 14:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Smartwatch merek 360 yang pakai cip Qualcomm. Foto: Jofie Yordan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Smartwatch merek 360 yang pakai cip Qualcomm. Foto: Jofie Yordan/kumparan
ADVERTISEMENT
Jam tangan pintar atau smartwatch marak ngetren di kalangan anak muda. Smartwatch digandrungi karena memiliki banyak fitur yang tidak hanya sekadar memberikan petunjuk waktu tetapi juga sebagai alat komunikasi. Hal ini tidak terdapat pada jam tangan analog.
ADVERTISEMENT
Diakui pedagang, kehadiran smartwatch berdampak pada penjualan jam tangan analog yang turun. Meski demikian, mereka menolak untuk menurunkan harga jual jam tangan analog.
"Tidak mau (banting harga). Kami tidak mengubah harga jam tangan (analog). Harga tetap saja," ujar salah satu pedagang bernama Yudi kepada kumparan saat ditemui di Blok III, Pasar Senen, Jakarta Pusat, Senin (12/8).
Kios Jam Tangan di Area Luar Pusat Grosir Senen. Foto: Kelik Wahyu Nugroho/kumparan
Selain Yudi, pedagang jam analog lainnya, Cindy, pun menjelaskan hal yang sama. Ia tidak mau menurunkan harga jual jam tangan. Dia masih yakin tren smartwatch hanya sementara dan jam tangan analog akan bersinar lagi.
"Masih tetap (harga). Ini kan hanya tren saja. Nanti ya pasti kembali lagi (harganya). Jam analog masih punya pasar (sendiri)," katanya.
ADVERTISEMENT
Untuk harga jual jam tangan analog di Pasar Senen cukup beragam mulai Rp 25 ribu sampai 100 ribu. Itu adalah tangan analog dengan kualitas kw yang diimpor dari China. Untuk yang kualitas kw super harganya lebih mahal yaitu Rp 450 ribu sampai Rp 700 ribu. Adapun beberapa merek jam tangan analog yang paling populer seperti Casio, Swiss Army, SKEMI, hingga Daniel Wellington (DW).
"Kalau ini ya dari mana lagi kalau buka China. Kita impor semua jam di sini," timpal Asep.