Dijual Mulai Harga Rp 1 Juta, Surat Utang ORI 015 Sasar Milenial

4 Oktober 2018 11:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penerbitan Resmi terbitkan ORI015 di Gedung BEI. (Foto: Abdul Latif/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Penerbitan Resmi terbitkan ORI015 di Gedung BEI. (Foto: Abdul Latif/kumparan)
ADVERTISEMENT
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) resmi menerbitkan Obligasi Negara Ritel (ORI) seri 015 atau ORI015 pada Kamis (4/10). Menariknya, milenial menjadi segmen yang disasar dalam penerbitan ORI kali ini dengan masa penawaran berlaku hingga 25 Oktober 2018.
ADVERTISEMENT
Direktur Surat Utang Negara Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu, Loto Srianita mengatakan dengan harga penjualan ORI015 mulai dari Rp 1.000.000 maka semakin banyak generasi milenial yang tertarik.
"Iya kan sekarang populasi udah banyak jadi ya pasti millenial nambah," ucapnya saat ditemui di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta Selatan, Kamis (4/10).
Obligasi negara ritel seri 015 ini telah ditetapkan dengan minimum pemesanan sebesar Rp 1 juta dengan maksimum pemesanan Rp 3 miliar. Dengan tingkat kupon atau imbal hasil per tahun sebesar 8,25 persen, ORI105 bisa diperoleh dari ke 15 bank umum dan 2 perusahaan efek.
Tujuan pemerintah menerbitakan ORI015 adalah untuk pembiayaan APBN dan peningkatan kualitas pendidikan.
Penerbitan Resmi terbitkan ORI015 di Gedung BEI. (Foto: Abdul Latif/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Penerbitan Resmi terbitkan ORI015 di Gedung BEI. (Foto: Abdul Latif/kumparan)
ADVERTISEMENT
"Sebenarnya uang ini nantinya digunakan pemenuhan pembiayaan APBN namun kami khususkan untuk mendukung kualitas pendidikan. Kita harapkan melalui ORI 015 kita bisa mendukung kualitas pendidikan yang diperkirakan saat ini (dibutuhkan) Rp 35 triliun," ujarnya.
Sebagai informasi pada tahun ini Kemenkeu menargetkan Rp 30 triliun dari total penerbitan dari obligasi ritel. Hanya saja pada penerbitan kali ini Loto enggan menjelaskan secara rinci mengenai target pendapatan.
"Enggak untuk tahun 2018 Surat Utang Negara (SBN) ritel kan Rp 30 triliun (target pada tahun ini) nah kita kan udah capai Rp 17 triliun dari 3 penerbitan ritel. Kan sisa dua instrumen berarti kan sekitar Rp 13 triliun sisanya. Nah maksud saya kalu ternyata demand lebih untuk dua instrumen itu Rp 13 triliun nah kemungkinan kita bisa memenuhinya dengan mengurangi target yang lainnya dari target domestik lainnya kan ada lelang," pungkasnya.
ADVERTISEMENT