Dijual Murah di Indonesia, Tanaman Hias Air Justru Mahal saat Diekspor

8 November 2018 14:23 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Budidaya tanaman air hias. (Foto:  Elsa Olivia Karina L Toruan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Budidaya tanaman air hias. (Foto: Elsa Olivia Karina L Toruan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Meskipun hanya jadi pelengkap dalam akuarium, namun ternyata bisnis tanaman hias air jadi prospek yang cukup menjanjikan. Berdasarkan data tahun 2008 dari Bank Indonesia, tanaman air hias lokal diekspor sebanyak 222 spesies per tahun.
ADVERTISEMENT
"Ini adalah bisnis baru, komoditas baru yang disampaikan ke publik sebagai peluang bisnis. Selain itu juga bisa membuka keran ekspor lebih besar karena komoditas tanaman air kita lebih kaya," kata Kepala BRSDM KKP Sjarief Widjaja saat ditemui di Gedung Mina Bahari III KKP, Jakarta, Kamis (8/11).
Dia memaparkan, berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2008 lalu, nilai kumulatif ekspor tanaman hias air dari tahun 2002 hingga 2004 sekitar USD 1.054.229 dan di tahun 2006 sebear USD 676.404. Di Indonesia sendiri, nilai jual tanaman air hias ini dimulai dari Rp 50 ribu hingga Rp 500 ribu per rhizome (rimpang/pohon).
"Misalnya untuk tanaman air hias jenis Bucephalandra itu nilai jual dalam negeri mulai dari Rp 50 ribu hingga Rp 500 ribu. Sementara kalau untuk ekspor bisa dijual seharga USD 300 juta per rhizom," imbuhnya.
Budidaya tanaman air hias (Foto: Dok. humas BRSDM KKP)
zoom-in-whitePerbesar
Budidaya tanaman air hias (Foto: Dok. humas BRSDM KKP)
Sedangkan untuk jenis tanaman air hias yang banyak diminati, biasanya adalah moss (lumut), pakis, hingga daun keladi air. Sejumlah tanaman ini biasanya diekspor ke berbagai negara, seperti Arab Saudi, Afrika, Eropa, Australia, dan beberapa di Asia Tengah dan Utara.
ADVERTISEMENT
"Untuk kebutuhan pasar ini karena Indonesia merupakan negara tropis dan punya dioversitas yang tinggi, maka permintaan pasar tiap tahun itu meningkat. Perkiraan itu peningkatannya sekitar USD 1,2 juta per tahun. Kami belum ada update data terbaru lagi soal peningkatan ekspor," jelasnya.
Untuk itu, pihaknya tengah gencar melakukan pendataan terhadap sejumlah spesies tanaman air hias yang ada di seluruh perairan di Indonesia. Hal ini bertujuan agar tanaman air hias lokal tidak mudah direbut oleh negara lain.
"Sampai sekarang kami masih terus lakukan riset dan pendataan. Di Sulawesi saja, di tahun 2017 hingga 2018 itu kami data ada sebanyak 218 spesies. Pasti ada lebih banyak lagi spesies tanaman air hias," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Melalui pengembangan potensi tanaman air hias ini, diharapakan bisa menumbuhkan lapangan kerja baru dan menambah nilai devisa ekspor. Karena saat ini, Sjarief menambahkan kontribusi tanaman air hias dan ikan hias baru mencapai 3,8 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).