Dilarang di AS, Handphone Huawei Justru Diserbu Pengunjung PRJ

8 Juni 2019 14:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana stand Huawei di PRJ Kemayoran, Jakarta Pusat. Foto: Nicha Muslimawati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana stand Huawei di PRJ Kemayoran, Jakarta Pusat. Foto: Nicha Muslimawati/kumparan
ADVERTISEMENT
Perang dagang Amerika Serikat (AS) dan China memasuki babak baru. Kini, Presiden Donald Trump melarang warga AS membeli produk perusahaan teknologi asal China, Huawei, tanpa persetujuan khusus.
ADVERTISEMENT
Bahkan perusahaan raksasa Google memutuskan untuk mencabut lisensi sistem operasi Android pada smartphone Huawei. Keputusan ini diambil Google menyusul masuknya Huawei ke dalam daftar hitam pemerintahan Presiden AS Donald Trump.
Namun demikian, hal tersebut nampaknya tak terlalu berpengaruh bagi masyarakat Indonesia, utamanya pada pengunjung di Pekan Raya Jakarta (PRJ) atau Jakarta Fair. Beberapa pengunjung juga nampak ramai mendatangi hall D, penjualan khusus barang-barang elektronik.
Beberapa tenant yang menjual handphone Huawei juga masih diserbu pengunjung. Salah satunya Alma Isnainita, pelajar SMA asal Bekasi ini rela berdesakan dengan pengunjung lainnya demi mendapatkan handphone idaman.
"Aku cari yang harganya promo dan bagus, tadi ada beberapa kayak Xiaomi, Huawei, Oppo, harganya masuk budget," kata Alma kepada kumparan di PRJ Kemayoran, JIExpo, Jakarta Pusat, Sabtu (8/6).
ADVERTISEMENT
Saat ditanya mengenai Huawei yang dilarang di AS dan pencabutan lisensi Google, Alma pun tak mengetahuinya. Yang penting baginya, handphone tersebut memiliki harga yang terjangkau dan berfungsi dengan baik.
"Oh ya? Enggak tahu aku. Yang penting untuk internet cepat, enggak cepat drop, foto bagus," kata dia.
Begitu juga dengan pengunjung lainnya, Samuel Widjaya. Pria yang asal Surabaya ini sudah mengetahui kabar mengenai daftar hitam Huawei di AS. Namun dirinya tak mempermasalahkan hal tersebut.
Toko Huawei di Beijing, China. Foto: Thomas Peter/Reuters
"Udah tahu. Tapi kan enggak masalah. Belum tentu jadi juga. Kalau benar Google cabut, mungkin untuk yang produksi baru ke depan ya, untuk yang di sini sih kayanya masih bisa," katanya.
Sementara itu, penjaga tenant Huawei, Badriah, mengakui hingga saat ini belum ada pemberitahuan bahwa Google tak bisa digunakan di Huawei. Menurutnya, handphone Huawei yang masuk ke Indonesia hingga hari ini sudah teken kontrak dengan Google selama beberapa tahun ke depan.
ADVERTISEMENT
"Sudah kontrak sama Google sampai beberapa tahun ke depan masih bisa. Tapi kalau nanti tiba-tiba ada pembatalan kontrak dari pusatnya, ya susah juga," kata Badriah.
"Yang pasti handphone Huawei yang di sini sampai beberapa tahun lagi masih aman. Karena sudah kontrak dengan Google. Mungkin nanti ada produk baru keluaran Huawei mungkin itu yang enggak ada Google-nya," tuturnya.
Dia pun mengakui, penjualan Huawei selama di PRJ ini normal dibandingkan tahun lalu. Namun memang mulai mengalami perlambatan.
"Kalau tahun ini sih relatif normal kayak tahun lalu ya penjualannya. Mungkin kalau 2018 itu yang merosot banget sama 2017," tambahnya.