Dipindah Jokowi ke Kalimantan, Ternyata Ibu Kota Tak Bebas dari Gempa

30 Juli 2019 11:34 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Foto udara kawasan Bukit Nyuling, Tumbang Talaken Manuhing, Gunung Mas, Kalimantan Tengah, Kamis (25/7/2019). Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak
zoom-in-whitePerbesar
Foto udara kawasan Bukit Nyuling, Tumbang Talaken Manuhing, Gunung Mas, Kalimantan Tengah, Kamis (25/7/2019). Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pemerintah memastikan ibu kota negara akan pindah ke Kalimantan. Wilayah ini dinilai memiliki sarana dan prasana serta infrastruktur yang dibutuhkan untuk ibu kota baru.
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 8 Mei 2019 telah melakukan kunjungan kerja ke Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur. Di dua provinsi tersebut, Jokowi mengunjungi lokasi calon ibu kota baru Indonesia, pengganti Jakarta.
Di Kalimantan Timur, Jokowi meninjau Bukit Soeharto yang berlokasi di antara Balikpapan dan Samarinda. Jokowi juga menyambangi kawasan 'segitiga' di Kalimantan Tengah, yakni Kota Palangka Raya, Kabupaten Katingan, dan Kabupaten Gunung Mas.
Salah satu alasan terpilihnya Kalimantan sebagai lokasi ibu kota baru ialah karena wilayah ini dinilai aman dari gempa.
Tapi anggapan bahwa Kalimantan bebas gempa tidak sepenuhnya benar. Pada 21 Desember 2017 misalnya, Kalimantan Utara bagian timur, tepatnya Tarakan merasakan guncangan gempa bumi berkekuatan 4,1 Magnitudo.
ADVERTISEMENT
Kepala Bidang Informasi Gempabumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG, Daryono, mengungkapkan bahwa gempa bumi tetap bisa terjadi di Kalimantan karena adanya sesar-sesar di sana, seperti Sesar Sangkulirang, Sesar Maratua, dan Sesar Mangkalihat.
Sesar sendiri adalah zona rekahan pada lapisan batuan bumi yang terjadi akibat gaya lempeng tektonik. Pergerakan sesar dapat mengakibatkan gempa.
"Jadi tidak sepenuhnya benar bahwa Kalimantan itu aman karena kita punya banyak catatan gempa di sana," kata Daryono kepada kumparan, beberapa waktu lalu.
Presiden Jokowi tinjau lokasi alternatif ibu kota di Bukit Soeharto, Jalan Tol Balikpapan-Samarinda, Kutai Kartanegara, Kalimantan TImur. Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden/Rusman
Daryono menuturkan, Kalimantan bagian timur memiliki potensi lebih besar mengalami gempa bumi dibanding wilayah Kalimantan yang lain karena di sana ada sesar besar seperti Sesar Sangkulirang. Ia mengatakan, ada catatan sejarah yang menunjukkan pernah ada gempa berkekuatan besar di pantai timur Kalimantan, bahkan menimbulkan tsunami.
ADVERTISEMENT
Selain Kalimantan Timur, gempa bumi juga mungkin terjadi di Kalimantan Tengah dan Kalimantan Barat. Sebab, ada sesar-sesar kecil atau sesar mikro di sana yang juga dapat menciptakan gempa bumi.
"Tapi kekuatannya relatif kecil ya kalau di Kalimantan Tengah dan Kalimantan Barat," kata Daryono.
Daryono menegaskan, wilayah Kalimantan bukan lebih aman dari gempa dibanding wilayah lain di Indonesia.
"Bukan (lebih) aman, tetapi (memang) relatif (lebih) stabil dibanding dengan tempat lain di Indonesia," terang Daryono.