Diplomasi Kelapa Sawit di Meja Makan, Sambut Perwakilan Uni Eropa

16 April 2018 8:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Diskusi Executive Oil Palm Program (Foto: Muhammad Fadli Rizal/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Diskusi Executive Oil Palm Program (Foto: Muhammad Fadli Rizal/kumparan)
ADVERTISEMENT
Beragam upaya dilakukan pemerintah dan industri sawit Indonesia, untuk menghadapi kampanye negatif terhadap produk unggulan ekspor nasional itu. Di antara masalah yang sedang dihadapi, adalah keinginan Parlemen Uni Eropa untuk melarang CPO dalam campuran biodiesel.
ADVERTISEMENT
Untuk meyakinkan negara-negara Uni Eropa, bahwa tak ada masalah dengan produk sawit Indonesia, pemerintah dan industri sawit mengundang duta besar sejumlah negara Uni Eropa untuk meninjau perkebunan dan industri sawit Asian Agri. Kedatangan para duta besar pada Minggu (15/4) malam, disambut dengan jamuan makan malam.
Hal ini menjadi diplomasi meja makan, untuk menggagalkan regulasi yang sedang disusun Parlemen Uni Eropa. Kunjungan perwakilan Benua Biru tersebut merupakan upaya Uni Eropa untuk memahami lebih jauh soal industri kelapa sawit di Indonesia.
Suasana bersahabat menghiasi acara 'Executive Oil Palm Program’, yang digelar di Jambi ini. Acara ini diinisiasi oleh Kementrian Luar Negeri bekerja sama dengan Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) Kelapa Sawit.
ADVERTISEMENT
Lewat acara ini, Asian Agri juga membantu Kemenlu untuk mempromosikan industri kelapa sawit Indonesia ke dunia internasional.
Diskusi Executive Oil Palm Program (Foto: Muhammad Fadli Rizal/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Diskusi Executive Oil Palm Program (Foto: Muhammad Fadli Rizal/kumparan)
Diskusi dan jamuan makan malam ini diawali dengan persentasi dari Dekan Fakultas Kehutanan, Universitas Jambi, Bambang Irawan. Dalam kesempatan tersebut, ia menjelaskan hasil penelitiannya tentang kelapa sawit.
"Dengan paparan ini, seharusnya bisa menjawab kekhawatiran dan kesalahpahaman dari Uni Eropa soal industri kelapa sawit di Indonesia," kata Bambang.
Hadir dalam kesempatan ini, Duta Besar Uni Eropa, Vincent Guerend; Penasihat Bidang Perubahan Iklim dan Lingkungan, Michael Buckki; Duta Besar Austria, Helene Steinhausl; Duta Besar Denmark, Rasmus Abildguaard Kristensen yang didampingi oleh pensihat seniornya, Per Rasmussen.
Selain itu, ada pula Duta Besar Jerman, Michael Freiherr von Ungern, yang didampingi oleh Kepala Divisi Sains dan Teknologinya, Edmond Svann; Duta Besar Irlandia, Kyle O’Sullivan; Duta Besar Polandia, Beata Stoczynska; Duta Besar dari Swedia, Johanna Brismar; Kepala Seksi Ekonomi Belanda Kedubes Belanda di Jakarta, Siebe K. Schuur; Serta Kepala Penasihat Kehutanan Inggris, Paul Eastwood.
ADVERTISEMENT
Pemaparan dan materi dari Bambang, mampu menyedot perhatian dari perwakila sembilan negara anggora Uni Eropa tersebut. Mereka tampak antusias ketika Bambang memberikan fakta-fakta baru yang mungkin belum pernah mereka dengar sebelumnya.