Direktur Telkom soal Utang Rp 99 T: Lebih Baik dari Indosat dan XL

3 Desember 2018 20:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Logo Telkom Indonesia. (Foto: Muhammad Fikrie/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Logo Telkom Indonesia. (Foto: Muhammad Fikrie/kumparan)
ADVERTISEMENT
Utang PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) atau Telkom hingga akhir kuartal III 2018 mencapai Rp 99 triliun, naik dibandingkan jumlah utang di akhir tahun 2017 yang hanya Rp 86 triliun.
ADVERTISEMENT
Direktur Keuangan Telkom Harry M Zen menyebut, utang itu terdiri dari utang jangka pendek melalui utang bank, dan utang jangka panjang melalui obligasi, utang bank, hingga utang lembaga keuangan nonbank.
“Jadi tadi angka yang disebutkan (Rp 99 triliun) adalah total, ada utang jangka panjang dari pinjaman penerusan (tahun sebelumnya),” ujarnya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VI DPR RI di Jakarta, Senin (3/12).
Dia pun menjelaskan, rasio utang Telkom terhadap ekuitas sebesar 0,48, sementara rasio utang bersih Telkom terhadap Earning Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amorzation (EBITDA) sebesar 0,66.
Telkom Indonesia (Foto: telkom.co.id)
zoom-in-whitePerbesar
Telkom Indonesia (Foto: telkom.co.id)
“Jadi ini masih di bawah dari covenant perbankan 2,5, rasio utang EBITDA juga. Ini keduanya masih jauh di bawah covenant perbankan,” tegas Harry.
ADVERTISEMENT
Dia menambahkan, jumlah utang yang ditanggung Telkom lebih baik dibandingkan 2 operator besar lain di tanah air, yakni Indosat dan XL. Hal itu terlihat dari rasio utang terhadap ekuitas dan rasio utang bersih terhadap EBITDA.
Harry menyebutkan, berdasarkan laporan keuangan masing-masing perusahaan per kuartal III 2018, rasio utang bersih Indosat terhadap EBITDA sebesar 3,04, sementara XL sebesar 1,90. Sementara rasio utang Indosat terhadap ekuitas sebesar 1,72, sedangkan XL 0,70.
“Dibandingkan dua operator besar lain, Indosat dan XL, kami lebih baik dari sisi rasio utang terhadap EBITDA dan ekuitas,” tegas Harry.