Dirut Bulog: Pertanyaan Sulit, Stok Beras Cukup Berapa Bulan?

4 Januari 2018 22:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pedagang beras di pasar tradisional Pasar Minggu. (Foto: Ela Nurlaela/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pedagang beras di pasar tradisional Pasar Minggu. (Foto: Ela Nurlaela/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut beras menjadi penyumbang utama inflasi di bulan Desember. Kenaikan harga beras, terjadi baik di tingkat penggilingan, grosir, maupun eceran, dibandingkan bulan sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Menanggapi hal ini, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menegaskan, tidak akan melakukan impor beras. Sebab, kata Enggar saat ini stok beras yang dimiliki oleh Perum Bulog masih cukup untuk memenuhi kebutuhan beras nasional.
"Cukup, kita sekarang jalan, kita gelontorin akan ada pada waktu panen, sekarang kan setiap hari panen, berapa jumlahnya kan ada in and out saja," tutur Enggar saat ditemui di Kantor Kementerian Bidang Perekonomian, Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Kamis (4/1).
Sementara itu, saat ditemui di tempat yang sama, Direktur Utama Perum Bulog, Djarot Kusumayakti, menuturkan saat ini stok beras yang dimiliki Bulog sebanyak 958 ribu ton. Artinya, dikatakan Djarot, jumlah tersebut masih mencukupi kebutuhan beras nasional.
"Ini 'kan pertanyaan sulit (cukup untuk) berapa bulan? Ini tergantung. Kalau untuk menutupi kebutuhan rastra atau bansos mungkin 4 bulan lebih. Tapi kalau untuk kebutuhan nasional memang enggak banyak," kata Djarot.
ADVERTISEMENT
Tak hanya menjaga stok beras tetap aman, Djarot juga mengklaim, saat ini Bulog akan tetap menjaga untuk menekan harga beras agar tidak semakin tinggi. Adapun caranya yaitu dengan menggelontorkan beras untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Gudang Beras (Foto: Antara/Ampelsa)
zoom-in-whitePerbesar
Gudang Beras (Foto: Antara/Ampelsa)
"Kami usahakan terus untuk gelontorkan sebanyak yang dia butuhkan. Artinya, perintahnya jelas. Tentu kami sambil cari beras supaya stok enggak terlalu jatuh," jelasnya.
Selain itu, Djarot juga menyebutkan, nantinya Bulog akan bekerja sama dengan beberapa stakeholders seperti para pedagang besar di Pasar Induk Beras Cipinang, dan beberapa pedagang di daerah. Hal ini guna menjaga harga beras tidak melambung tinggi.