Dirut Inalum: 8 Bank Asing yang Pasti Biayai Divestasi Saham Freeport

11 Oktober 2018 18:26 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Utama PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum), Budi Gunadi Sadikin
 (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Utama PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum), Budi Gunadi Sadikin (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Proses akuisisi PT Freeport Indonesia oleh PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) atau Inalum tinggal selangkah lagi. Induk holding BUMN Tambang tersebut tinggal melakukan pembayaran untuk bisa menguasai 51 persen saham Freeport.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama Inalum, Budi Gunadi Sadikin, mengatakan ada 8 bank yang akan membiayai pembelian 51 persen saham PT Freeport Indonesia (PTFI). Semua bank itu berasal dari asing. Selama ini, ada 11 bank dari luar negeri yang siap memberikan pinjaman kepada Inalum untuk mencaplok saham Freeport.
"Bank-nya enggak 11 tapi 8 karena 3 bank dalam negeri enggak ini (enggak ikut). Diminta luar negeri semua," kata Budi saat ditemui di Hotel Inaya, Bali, Kamis (11/10).
Budi enggan menyebutkan 3 bank BUMN yang batal mendanai Inalum. Namun sebelumnya beredar tiga bank yang dimaksud adalah BNI, BRI, dan Mandiri. sebab sejak awal rencana pencarian dana Inalum ini, hanya satu bank BUMN yang tidak berencana terlibat yaitu BTN.
ADVERTISEMENT
Kendaraan berat mengumpulkan bebatuan dengan endapan emas di kompleks pertambangan Grasberg Freeport McMoRan. (Foto: AFP PHOTO / Olivia Rondonuwu)
zoom-in-whitePerbesar
Kendaraan berat mengumpulkan bebatuan dengan endapan emas di kompleks pertambangan Grasberg Freeport McMoRan. (Foto: AFP PHOTO / Olivia Rondonuwu)
Alasan tiga bank negara tersebut batal mendanai, kata Budi, karena pemerintah tidak ingin semakin banyak dolar AS yang ke luar dari Indonesia di tengah pelemahan rupiah saat ini.
"Tanyakan bank pemerintah yang besar-besar. Cuma itu enggak jadi karena memang supaya enggak ada uang dolar keluar, supaya enggak tekan kurs. Jadi diharapkan dari bank luar negeri.," jelasnya.
Tentang 8 bank asing itu, lagi-lagi Budi enggan membocorkannya. Dia beralasan bisa berpotensi uang pinjaman tidak cair. Budi menjanjikan jika tidak ada aral melintang, pinjaman sebesar USD 3,85 miliar ini akan cair pada November 2018. Hanya saja Inalum masih harus mengurus beberapa hal yang bersifat administrasi.
"Enggak boleh ngomong, bank-nya enggak mau. Nanti uangnya enggak dikeluarin. Kita kejar tahun ini. Uangnya keluar November tapi memang ada beberapa syarat yang harus diselesaikan seperti izin. Kami mesti izin ke ESDM. Sedangkan mereka perusahaan terbuka. Banyak izin yang mesti diselesaikan," tutur Budi.
ADVERTISEMENT