Dirut PAL: Presiden Duterte Puji Kapal Perang Buatan Indonesia

7 November 2018 17:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapal perang jenis perusak kawal rudal (PKR) (Foto: M Risyal Hidayat/Antara)
zoom-in-whitePerbesar
Kapal perang jenis perusak kawal rudal (PKR) (Foto: M Risyal Hidayat/Antara)
ADVERTISEMENT
Direktur Utama PT PAL Indonesia (Persero) Budiman Saleh mengungkapkan ketakjuban Presiden Filipina Rodrigo Roa Duterte terhadap kapal perang buatan Indonesia. Kapal perang yang berjenis Strategic Sealift Vessel (SSV) itu dikembangkan dan diproduksi oleh PAL.
ADVERTISEMENT
Pujian itu, kata Budiman, disampaikan ketika kapal SSV bikinan PAL berhasil mendukung operasi militer Filipina menyerbu ISIS di kawasan Marawi.
"Ada beberapa penetrasi yang kita lakukan di luar negeri, misalnya Filipina itu sudah memakai 2 kapal. Dan Presiden Duterte bicara, dia sangat happy dengan produk kita dan proud ya dan juga dan dia bilang 'we trust product from Indonesia'," kata Budiman ketika berkunjung ke kantor kumparan di Jakarta Selatan, pada Selasa (6/11).
Budiman melanjutkan, karena kinerja baik Indonesia dalam pembuatan kapal perang itu membuahkan hasil manis dengan rencana pemesanan lanjutan oleh pihak Filipina yang ditargetkan bakal diteken tahun 2019 mendatang.
Meski belum bisa menyebutkan pasti harganya, menurut Budiman, pemesanan kapal perang ketiga dan keempat itu nominalnya akan jauh lebih besar.
Presiden Filipina Rodrigo Duterte (Foto: Reuters//Ezra Acayan)
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Filipina Rodrigo Duterte (Foto: Reuters//Ezra Acayan)
"Belum (deal), masih kuartal pertama dia baru pengadaan, karena budget-nya di-create dan tambahan budget itu baru disetujui kalau enggak salah pada saat beberapa bulan yang lalu ada acara di Filipina," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Lelaki yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Niaga dan Restrukturisasi PT Dirgantara Indonesia (Persero) itu tak memungkiri persaingan ketat yang terjadi di bisnis galangan kapal. Apalagi, jika telah terjun di pasar luar negeri.
"Tentunya itu menjadi international open tender karena kita akan bertemu lagi dengan gurunya PT PAL membangun kapal LPD, ya gurunya di Korea," terangnya.
Kendati demikian, Budiman tetap optimistis produk galangan kapal utamanya kapal perang memiliki keunggulan yang tak bisa dipandang remeh.
"Kita bersaing di situ dengan Korsel yang ternyata kalau kita lihat harganya lebih mahal tapi agak aneh juga dia banyak menggunakan produk lokal. Lokal dari Korea. Sedangkan kita banyak pure Denmark produknya. Itu kita punya nilai lebih," kata dia.
Direktur Utama PT PAL Indonesia Budiman Shaleh. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Utama PT PAL Indonesia Budiman Shaleh. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
ADVERTISEMENT
Di samping itu, Indonesia juga telah mendapat pengakuan luar negeri sebagai negeri yang memiliki tenaga kerja yang terampil dan detail. Meski ia juga tak menafikan kemampuan SDM Indonesia masih perlu di-upgrade lagi.
"Keuntungan orang Indonesia itu motoriknya bagus, suka ngukir, suka batik, terus enginering-nya juga bagus, Itulah dicari. Design kita juga oke, kita ketemu lagi lawan kita DAMEN di situ tapi ya so far its okeylah," tegasnya.
Kapal perang Indonesia juga menurut Budiman begitu berjasa bagi militer Filipina. Katanya, semenjak ada kapal perang buatan Indonesia itu angka kematian pada tentara di Filipina dapat ditekan.
"Itu benar-benar murni kapal support jadi bisa untuk marinir, bisa nurunkan pasukan dari pintu samping, kendaraan, tank, helikopter juga ada, dan bisa menggunakan landing kapal kecil dari belakang. Pasukan mereka tanpa menggunakan itu, tingkat risikonya tinggi sekali. Jadi mereka camping di pulau, fatality atau casualty cukup tinggi, jadi sekarang enggak," sebutnya.
ADVERTISEMENT
PAL Incar Pengadaan Kapal Perang di Thailand dan Malaysia
PAL juga fokus mengikuti tender pengadaan kapal perang sejenis Landing Platform Dock (LPD) di Malaysia dan Thailand. Kapal perang yang dibuat akan disesuaikan atas permintaan militer kedua negara.
Belajar dari kasus kick back fee yang menimpa direksi terdahulu terhadap tender 2 kapal SSV pesanan Filipinan, Budiman menegaskan seluruh proses transaksi dan pengadaan akan dilakukan dengan mematuhi good corporate governance.
"Kita sekarang fokus ketiga negara tersebut," tambah Budiman.