Dirut PLN: Tarif Listrik Tak Naik Sejak 2015
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
ADVERTISEMENT
"Dengan begitu, tarif tegangan rendah rata-rata turun 5 persen," kata Sofyan.
Untuk tarif tegangan menengah, pada 2015 tarifnya sebesar Rp 1.219 per kWh. Pada 2016 turun tapi tidak disebutkan detailnya. Pada 2017-2018 tarifnya sebesar Rp 1.115 per kWh atau turun rata-rata 9 persen.
Sementara untuk tarif tegangan tinggi, pada 2015 tarifnya sebesar Rp 1.087 per kWh. Pada 2016 turun tapi tidak disebutkan detailnya. Pada 2017-2018 tarifnya sebesar Rp 997 per kWh atau turun rata-rata 8 persen.
Sofyan menjelaskan, sejauh ini kata dia, batu bara masih menjadi bahan baku utama pembangkit listrik sebesar 59,91 persen pada realisasi 2018. Sementara untuk bauran energi pada BBM, perusahaan telah menekannya menjadi 5,98 persen.
Untuk penggunaan gas sepanjang tahun lalu sebesar 22,25 persen turun dari realisasi 2017 sebesar 23,33 persen. Lalu penggunaan air 6,30 persen dan panas bumi 5,65 persen.
"Kami terus berupaya untuk terus menurunkan (bauran energi BBM)," jelasnya.
ADVERTISEMENT