Dirut PTPN III Ditahan KPK, Penunjukan Dirut Baru Tunggu Restu Jokowi

13 September 2019 9:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Jokowi didampingi Menteri BUMN, Rini Soemarno dan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menghadiri acara program PNM Mekaar di Kemayoran, Jakarta. Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi didampingi Menteri BUMN, Rini Soemarno dan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menghadiri acara program PNM Mekaar di Kemayoran, Jakarta. Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan
ADVERTISEMENT
Induk holding BUMN perkebunan yakni PT Perkebunan Nusantara atau PTPN III saat ini tidak memiliki direktur utama definitif. Hal ini setelah Dirut PTPN III, Dolly P Pulungan ditahan KPK atas sangkaan menerima suap.
ADVERTISEMENT
Dolly ditahan bersama Direktur Pemasaran PTPN III yang juga Komisaris Utama Kantor Pemasaran Bersama Nusantara (KPBN), I Kadek Kertha Laksana. Dua posisi yang diduduki mereka, kini dijalankan oleh pelaksana tugas.
Terkait pengisian pejabat definitif (tetap) di pucuk pimpinan PTPN III, Deputi Kementerian BUMN Bidang Usaha Industri Agro dan Farmasi, Wahyu Kuncoro, mengatakan pihaknya sedang menjaring nama-nama calon dirut PTPN III yang definitif. Untuk penetapannya sendiri harus melalui Tim Penilai Akhir (TPA) yang diketuai Presiden Joko Widodo.
“Iya, PTPN III termasuk BUMN yang harus dapat persetujuan TPA. Sekarang lagi jaring siapa saja (kandidatnya),” kata Wahyu kepada kumparan, Jumat (12/9).
Ilustrasi PT PN III. Foto: ANTARA FOTO/Irsan Mulyadi
Sebelum penunjukan pejabat definitif, Kementerian BUMN telah mengangkat Seger Budiarjo sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Dirut dan Ahmad Haslan Saragih sebagai Plt Direktur Pemasaran PTPN III. Seger masih merangkap sebagai Direktur SDM dan Umum dan Ahmad Haslan Saragih merangkap sebagai Direktur Produksi dan Pengembangan di BUMN tersebut.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan keterangan KPK, kasus yang melibatkan Dolly dan Laksana terkait dugaan menerima suap sebesar SGD 345 ribu atau setara Rp 3.526.900.638 (kurs Rp 10.222). Suap disebut berasal dari Pieko Nyotosetiadi, pemilik PT Fajar Mulia Transindo, perusahaan yang bergerak di bidang distribusi gula.
Kasus ini berawal pada awal 2019, saat perusahaan Pieko ditunjuk menjadi pihak swasta yang mendapat kuota impor gula secara rutin setiap bulan. Perjanjian itu masuk dalam skema long term contract. PTPN III mempunyai aturan internal mengenai kajian penetapan harga gula bulanan.
Direktur Utama PT Perkebunan Negara III, Dolly Pulungan resmi ditahan KPK, Jakarta, Rabu (4/9). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
Pada 31 Agustus 2019, terjadi pertemuan antara Pieko, Arum Sabil, dan Dolly Pulungan di Hotel Shangrila. Diduga, ada permintaan uang dari Dolly kepada Pieko.
Dolly Pulungan sendiri bukan orang baru di PTPN. Kariernya menanjak sejak dibandingkan bos perusahaan BUMN lain. Dia diangkat menjadi Dirut PTPN III pada 2018. Posisi itu diraih Dolly, hanya dua bulan setelah dia menjabat Wakil Dirut di perusahaan yang sama.
ADVERTISEMENT
Berikut nama-nama Direksi Holding PTPN III (Persero) setelah penetapan pejabat pelaksana tugas dan Direksi definitif :
1. Plt Dirut : Seger Budiarjo
2. Direktur SDM & Umum: Seger Budiarjo
3. Direktur Produksi dan Pengembangan: Ahmad Haslan Saragih
4. Plt Direktur Pemasaran : Ahmad Haslan Saragih
5. Direktur Keuangan: Mohammad Yudayat