news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Diserahkan ke Pertamina, Blok Rokan Bisa Hemat Devisa USD 70 Miliar

30 Juli 2018 16:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ladang minyak (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ladang minyak (Foto: Pixabay)
ADVERTISEMENT
Ladang minyak Blok Rokan akan memberikan penghematan devisa hingga USD 70 miliar, jika pengelolaannya diserahkan pada PT Pertamina (Persero). Saat ini, ladang minyak tersebut dikelola PT Chevron Pacific Indonesia yang akan berakhir kontraknya pada 2021.
ADVERTISEMENT
Direktur Eksekutif Reforminer Institute, Komaidi Notonegoro, menjelaskan penghematan devisa sebesar itu berasal dari produksi minyak Rokan sebanyak 207.000 barel per hari, dikalikan dengan asumsi harga minyak USD 50 per barel. Untuk masa pengelolaan 20 tahun, maka total perolehannya sekitar USD 70 miliar.
"Dengan dikelola Pertamina, produksi crude (minyak mentah) bisa langsung masuk ke kilang Pertamina sehingga tidak perlu keluar devisa lagi untuk impor crude," kata Komaidi di Jakarta, Senin (30/7).
Menurut Komaidi, dalam memutuskan kelanjutan pengelolaan Blok Rokan, pemerintah harus benar-benar melakukannya secara objektif. "Saya paham betul soal Blok Rokan ini merupakan kondisi yang cukup sulit bagi pemerintah," katanya.
Di satu sisi, pemerintah ingin mempertahankan produksi Rokan. Sedangkan di sisi lain, ada juga keinginan pemerintah dan publik meningkatkan kapasitas Pertamina.
Kilang minyak milik Pertamina di unit IV (Foto: REUTERS / Darren Whiteside)
zoom-in-whitePerbesar
Kilang minyak milik Pertamina di unit IV (Foto: REUTERS / Darren Whiteside)
"Oleh karenanya, jangan diputuskan serampangan. Pertimbangkan semua masukan, sehingga diperoleh keputusan terbaik," kata Komaidi seperti dilansir Antara.
ADVERTISEMENT
Mengacu Peraturan Menteri ESDM No. 23 Tahun 2018, pengelolaan wilayah kerja migas yang akan berakhir masa kontraknya, maka dengan berbagai pertimbangan kontraktor tersebut dapat kembali mendapatkan perpanjangan. Jika tidak, maka pengelolaannya akan diserahkan ke Pertamina atau dikerjasamakan antara kontraktor dengan Pertamina.
Chevron selaku kontraktor existing telah mengajukan proposal perpanjangan kepada pemerintah. Sementara Pertamina, juga telah mengajukan proposal untuk dapat mengelola Blok Rokan.
Pemerintah akan memutuskan pengelola Blok Rokan setelah 2021 pada Selasa (31/7) besok.