Disubsidi, Tarif MRT Diusulkan Anies Rp 10.000 per Penumpang

6 Maret 2019 16:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Suasana di Depo kereta MRT (Ratangga) di Lebak Bulus, Jakarta. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
Pemprov DKI Jakarta mulai membahas persetujuan dari DPRD DKI mengenai tarif MRT dan LRT yang akan beroperasi bulan Maret 2019 tentunya setelah disubsidi. Untuk MRT Jakarta rute Bundaran HI ke Lebak Bulus diusulkan tarifnya Rp 10.000 per penumpang untuk tarif terjauh. Sedangkan LRT rute Kelapa Gading-Velodrome diusulkan Rp 6.000 per penumpang.
ADVERTISEMENT
"Usulan Pemprov melalui suratnya Pak Gubernur (Anies Baswedan), untuk MRT tarifnya sebesar Rp 10.000 dan LRT sebesar Rp 6.000, rata-rata," kata Plt Kepala Biro Perekonomian DKI Jakarta M Abas rapat, bersama Komisi C Bidang Keuangan DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Jakarta, Rabu, (6/3).
Abas lalu membacakan data mengenai tarif keekonomian untuk MRT Jakarta adalah Rp 31.659 setiap penumpang. Sementara tarif keekonomian untuk LRT Jakarta yakni Rp 41.655. Untuk itu, Pemprov DKI harus menggelontorkan subsidi dari APBD agar tarif yang dikenakan kepada penumpang yakni Rp 10.000 untuk MRT dan Rp 6.000 untuk LRT.
Tarif MRT Jakarta yang diusulkan Pemprov DKI Jakarta sebesar Rp 10.000 per penumpang. Foto: Dok. Istimewa
Untuk MRT Jakarta, kata Abas, jumlah subsidi yang dibutuhkan per penumpang yakni Rp 21.659. Sementara subsidi per penumpang untuk LRT Jakarta yakni Rp 35.655. Sedangkan, estimasi jumlah penumpang pada 2019 untuk MRT Jakarta yakni 65.000 per hari, dan untuk LRT Jakarta yakni 14.255 penumpang per hari.
ADVERTISEMENT
Dengan demikian, jumlah subsidi yang dibutuhkan yakni Rp 672 miliar untuk MRT dan Rp 327 miliar untuk LRT pada 2019 ini. Abas merasa, kebutuhan subsidi untuk MRT Jakarta masih di bawah anggaran subsidi yang sudah dialokasikan dalam APBD DKI 2019.
"Untuk MRT, kalau memenuhi target itu untuk 2019 kebutuhan real subsidi sebesar Rp 672 miliar, ini masih di bawah angka yang penetapan Rp 672 miliar. Kebutuhan real subsidi untuk LRT itu sama dengan jumlah alokasi anggaran yang sudah disediakan (Rp 327 miliar)," ujar Abas.
Menanggapi hal itu, Ketua Komisi C DPRD DKI, Santoso mengaku tidak bisa langsung menyetujui usulan tersebut. Namun, ia memastikan pihaknya bersama Komisi B akan segera membahas usulan subsidi tarif MRT dan LRT.
Kondisi Kereta Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta, Senin (25/2). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
Hot isunya bukan soal tarifnya tapi soal subsidinya ini Rp 21.000 untuk MRT per penumpang dan Rp 35.000 untuk LRT per penumpang. Akan kita dalami di internal Komisi C karena Komisi C dapat disposisi Ketua DPRD. Yang dapat tugas komisi C dan B,” ungkap Santoso.
MRT Jakarta fase I memiliki panjang sekitar 16 km dan akan melewati 13 stasiun. Ke 13 stasiun tersebut yakni Stasiun Lebak Bulus, Stasiun Fatmawati, Stasiun Cipete Raya, Stasiun Haji Nawi, Stasiun Blok A, Stasiun Blok M, Stasiun Sisingamangaraja, Stasiun Senayan, Stasiun Istora, Stasiun Bendungan Hilir, Stasiun Setiabudi, Stasiun Dukuh Atas, dan Stasiun Bundaran HI.