Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Sejauh ini PLN masih memastikan penyebab utama mati listrik massal tersebut. Sebelumnya manajemen perusahaan setrum itu menjelaskan, pemadaman disebabkan gangguan pada turbin gas di PLTGU Cilegon Banten, serta gangguan pada transmisi SUTET 500 kV di Ungaran-Pemalang.
"Dalam sebuah manajemen besar seperti PLN, mestinya menurut saya ada tata kelola risiko yang dihadapi dengan manajemen besar, tentu saja ada contingency plan, ada back up plan. Pertanyaan saya, kenapa itu tidak bekerja dengan cepat dan dengan baik," tegas Jokowi di Kantor Pusat PLN, Jakarta, Senin (5/7).
Menanggapi hal itu, Pelaksana Tugas Direktur Utama PLN, Sripeni Inten Cahyani, mengaku bahwa penanganan insiden pemadaman listrik ini memang lambat. Saat ini, menurut dia, proses normalisasi pasokan masih terus berjalan.
ADVERTISEMENT
"Memang kami mohon maaf prosesnya lambat, kami akui. Kemudian upaya yang dilakukan PLN adalah memaksimalkan bagaimana perbaikan atau proses transfer dari timur ke barat tetap berjalan," katanya.
Dia menambahkan, saat ini Direksi PLN akan belajar dari insiden mati listrik massal tersebut agar tidak terulang. Pun pihaknya juga tengah menentukan kompensasi yang akan diberikan kepada masyarakat yang terdampak.
"Kompensasi kepada warga sudah ada aturan dalam Permen ESDM, dan PLN komitmen melalui hal tersebut. Nanti kita hitung sambil jalan," jelas Sripeni.
Menurut dia, pemadaman bergilir masih akan terjadi hingga pukul 16.00 WIB karena menunggu proses transfer listrik selesai. Saat disinggung mengenai proses normalisasi lebih dari 24 jam, dia tidak menjawab.
ADVERTISEMENT