Dolar AS Kembali Menguat dan Sentuh Rp 14.500

6 Desember 2018 9:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pergerakan dolar. (Foto: Youtube/Kurzgesagt – In a Nutshell)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pergerakan dolar. (Foto: Youtube/Kurzgesagt – In a Nutshell)
ADVERTISEMENT
Dolar Amerika Serikat (AS) mengalami penguatan terhadap rupiah. Mata uang Paman Sam tersebut dibuka di level Rp 14.380.
ADVERTISEMENT
Mengutip data perdagangan Reuters, Kamis (6/12), di pasar valuta asing, dolar AS kemudian naik tipis ke Rp 14.389. Lalu, dolar AS bergerak fluktuatif cenderung menguat dan kini posisinya ada di Rp 14.500.
Secara year to date (ytd), nilai dolar AS masih menguat terhadap rupiah sebesar 6 persen.
Pengamat Pasar Modal Asosiasi Analis Efek Indonesia (AAEI) Reza Priyambada menyatakan pergerakan rupiah kembali melanjutkan pelemahannya. Laju dolar AS yang mulai mengalami peningkatan setelah pelaku pasar memanfaatkan pelemahan sebelumnya sejak diberitakannya rencana pertemuan antara Presiden Trump dan Presiden Xi Jinping untuk membahas kesepakatan dagang diantara keduanya.
Uang dolar dan rupiah di salah satu tempat penukaran mata uang asing/money changer. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Uang dolar dan rupiah di salah satu tempat penukaran mata uang asing/money changer. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
Minimnya sentimen dan telah berlalunya sentimen positif dari internal makroekonomi Indonesia membuat pelaku pasar berbalik mencermati dolar AS. Di sisi lain, sejumlah mata uang Asia kembali mengalami pelemahan sehingga berimbas negatif pada rupiah. Sementara itu adanya catatan Kementerian Keuangan, jumlah anggaran yang tidak terbelanjakan mencapai lebih dari Rp 70 triliun setiap tahunnya selama 10 tahun terakhir turut direspon negatif pasar. Akibatnya rupiah melanjutkan pelemahan.
ADVERTISEMENT
Prediksi: Diperkirakan rupiah akan bergerak di kisaran Rp 14.450-Rp 14.390. Tidak jauh berbeda dengan sebelumnya dimana pelemahan dolar AS belum dapat dimanfaatkan rupiah untuk kembali menguat.
Di sisi lain, mulai menguatnya laju dolar AS dengan memanfaatkan pelemahan euro setelah pelaku pasar kembali mencermati perkembangan pembahasan anggaran Italia dengan Uni Eropa, tentunya dapat kembali menjadi sentimen negatif bagi rupiah. Diharapkan pelemahan rupiah dapat lebih terbatas dan waspadai adanya potensi pelemahan kembali.