Dolar AS Kian Perkasa, Bitcoin Terus Merosot

19 Mei 2018 10:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Bitcoin. (Foto: Dewi Rachmat K/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Bitcoin. (Foto: Dewi Rachmat K/kumparan)
ADVERTISEMENT
Aksi jual karena panik (panic selling) tak hanya terjadi pada investor di pasar modal, tapi juga investor mata uang virtual atau cryptocurrency.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut dilakukan seiring peningkatkan imbal hasil (yield) obligasi AS bertenor sepuluh tahun yang mencapai 3,12%, tertinggi sejak 2011. Hal ini juga membuat dolar AS kian perkasa.
Berdasarkan Coinbase, harga Bitcoin pada Jumat (18/5), sebesar USD 8.008,01/btc atau sekitar Rp 112 juta (kurs Rp 14.000), turun 4,73% dari sebelumnya. Sebanyak 9.061 Bitcoin dilepas investor dalam sehari.
Ilustrasi Bitcoin (Foto: Flickr)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Bitcoin (Foto: Flickr)
Bank investasi di AS, Morgan Stanley, dalam laporannya menyatakan, harga satu keping Bitcoin akan terus merosot pada tahun ini, di bawah USD 8.600. Laporan itu juga menyebut Bitcoin bukan lagi sebagai "ladang investasi."
"Kami memperkirakan titik impas (break-even point) bagi penambang besar harus USD 8.600, bahkan jika kami mengasumsikan biaya listrik sangat rendah (USD 0,03 kW/h)," kata Analis Ekuitas Morgan Stanley Charlie Chan seperti dilansir Reuters, Sabtu (19/5).
ADVERTISEMENT
Berdasarkan indeks penilaian rantai publik global di China, peringkat Bitcoin sebagai mata uang virtual kini dikalahkan oleh Ether yang diterbitkan oleh Ethereum yang menduduki posisi teratas. Bitcoin bahkan turun ke peringkat 13.