Dolar AS Mendekati Rp 14.100

9 Mei 2018 9:35 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pergerakan dolar. (Foto: Youtube/Kurzgesagt – In a Nutshell)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pergerakan dolar. (Foto: Youtube/Kurzgesagt – In a Nutshell)
ADVERTISEMENT
Dolar Amerika Serikat (AS) masih terlalu perkasa bagi rupiah. Mata uang Paman Sam tersebut kembali bergerak menguat dan mendekati level tertinggi di Rp 14.100.
ADVERTISEMENT
Mengutip data perdagangan Reuters, Rabu (9/5), di pasar valuta asing dolar Amerika Serikat (AS) dibuka di kisaran Rp 14.045. Laju dolar AS kemudian naik tajam ke Rp 14.065. Setelah itu, laju dolar AS kembali mengalami penguatan terhadap rupiah dan posisi saat ini ada di Rp 14.070.
Secara year to date (ytd), dolar AS masih menguat terhadap rupiah sebesar 0,033%.
Binaartha Sekuritas dalam risetnya menyebutkan secara teknikal, pada USDIDR daily chart, Selasa 8 Mei 2018 pukul 19.30 WIB, meskipun terlihat pola long white opening marubozu candle yang mengindikasikan adanya potensi bullish continuation bagi dolar AS, namun indikator stochastic sudah membentuk pola dead cross di area oversold. Sementara itu, indikator RSI sudah menunjukkan jenuh jual atau oversold. Dengan demikian, rupiah diprediksikan bergerak secara mixed dengan kecenderungan menguat terhadap dolar AS.
Ilustrasi Mata Uang Dolar (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Mata Uang Dolar (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
Di tengah meningkatnya ketidakpastian global, BI sudah berupaya untuk melakukan intervensi agar nilai tukar rupiah tetap stabil terhadap dolar AS. Alhasil, hasil data cadangan devisa per April tergerus menjadi USD 124,9 miliar, atau lebih rendah USD 1,1 miliar dari posisi sebesar USD 126 miliar pada bulan sebelumnya. Sementara itu, para pelaku pasar global menantikan pidato Presiden AS Donald Trump terkait dengan masa depan perjanjian nuklir internasional dengan Iran.
ADVERTISEMENT
Adapun penerapan sanksi terhadap Iran akan memberikan katalis positif bagi harga minyak dunia, sehingga menekan dolar AS. Selain itu, para pelaku pasar juga menantikan data US PPI yang diproyeksikan turun menjadi 0,2% dari 0,3% yang dirilis pada bulan sebelumnya, sehingga membuat dolar AS berpeluang terdepresiasi.
Range USDIDR hari Rabu adalah: Rp 14.000 hingga Rp 14.200.