Dolar AS Pagi Ini Rp 15.190

24 Oktober 2018 9:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas memperlihatkan uang pecahan dolar Amerika Serikat di gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Selasa (4/9). (Foto: ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)
zoom-in-whitePerbesar
Petugas memperlihatkan uang pecahan dolar Amerika Serikat di gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Selasa (4/9). (Foto: ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)
ADVERTISEMENT
Dolar Amerika Serikat (AS) bergerak menguat terhadap rupiah pagi hari ini. Mata uang Paman Sam tersebut akhirnya menjauhi angka Rp 15.200 menuju angka Rp 15.190. Mengutip data perdagangan Reuters, Rabu (24/10), dolar AS dibuka di Rp 15.185. Rupiah sempat menguat terhadap dolar AS pada posisi Rp 15.180. Namun, dolar AS kembali perkasa dan terus menguat hingga menyentuh level tertingginya di Rp 15.190.
ADVERTISEMENT
Secara year to date (ytd) atau dari awal tahun hingga saat ini, dolar AS sudah menguat terhadap rupiah sebesar 11,95 persen.
Analis dari Asosiasi Analis Efek Indonesia (AAEI) Reza Priyambada dalam risetnya menyebutkan, tetapnya suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) dalam RDG-BI di level 5,75 persen tampaknya tidak cukup kuat mengangkat laju rupiah yang kembali melemah, meski tipis. Di sisi lain, adanya sejumlah sentimen positif dari dalam negeri tampaknya juga tidak cukup membantu bertahannya rupiah di zona hijau.
Sentimen positif tersebut a.l rilis sejumlah laporan masa Pemerintahan Jokowi-JK yang marak diberitakan di berbagai media; penilaian BI yang melihat volatilitas rupiah terjaga; langkah BI bersama dengan 11 bank pelaku pasar utama di pasar valas tengah mempersiapkan pelaksanaan transaksi DNDF untuk membantu stabilnya rupiah.
Suasana penukaran uang dolar dan rupiah di money changer Jakarta. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana penukaran uang dolar dan rupiah di money changer Jakarta. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
ADVERTISEMENT
Prediksi:
Diperkirakan rupiah akan bergerak di kisaran 15.191-15.178. Pergerakan rupiah yang kembali berbalik melemah membuka peluang pelemahan lanjutan terutama jika tidak didukung oleh sentimen yang ada. Tetapnya suku bunga acuan BI tidak cukup kuat mengangkat rupiah. Diharapkan sentimen global dapat lebih positif, terutama dengan penguatan EUR dengan sentimen adanya pembicaraan positif antara Komisi Uni Eropa dan Italia untuk membahas defisit anggaranya dan laju GBP yang diharapkan terapresiasi seiring kesepakatan Brexit sehingga dapat mengurangi potensi kenaikan USD. Tetap mencermati dan mewaspadai berbagai sentimen yang dapat membuat rupiah kembali melemah.