Dolar AS Pagi Ini Tembus (Lagi) Rp 15.200

23 Oktober 2018 9:54 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana penukaran uang dolar dan rupiah di money changer Jakarta. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana penukaran uang dolar dan rupiah di money changer Jakarta. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
ADVERTISEMENT
Dolar Amerika Serikat (AS) bergerak menguat terhadap rupiah pagi hari ini. Mata uang Paman Sam tersebut kembali tembus Rp 15.200. Mengutip data perdagangan Reuters, Selasa (23/10), dolar AS dibuka di Rp 15.180 dan terus menguat hingga menyentuh level tertingginya di Rp 15.205.
ADVERTISEMENT
Secara year to date (ytd) atau dari awal tahun hingga saat ini, dolar AS sudah menguat terhadap rupiah sebesar 12,06 persen.
Analis dari Asosiasi Analis Efek Indonesia (AAEI) Reza Priyambada dalam risetnya menyebutkan, laju rupiah Senin (22/10) kemarin mampu kembali menguat meski tipis. Bahkan penguatan ini dibarengi dengan pelemahan EUR yang terkena sentimen dari Italia terkait penyelesaian anggaran negaranya. Alhasil dengan pelemahan EUR tersebut, USD terlihat menguat.
Namun demikian, masih adanya sejumlah sentimen positif dari dalam negeri mampu menahan serangan imbas penguatan USD tersebut terhadap rupiah. Langkah Kementerian Keuangan yang sudah mempersiapkan berbagai jurus antisipasi kebijakan The Fed untuk menaikan suku bunganya kembali pada 2019 yang salah satunya dengan mendorong masuknya Foreign Direct Investment (FDI) dan melakukan perbaikan neraca transaksi berjalan cukup membantu menguatnya rupiah.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, penilaian kembali aset atau barang milik negara (BMN) dari Kementerian Keuangan mencapai yang mencapai Rp 5.728,49 triliun, naik 272 persen dari 2007 menambah sentimen positif pada rupiah.
Petugas memperlihatkan pecahan uang dolar dan rupiah di salah satu tempat penukaran mata uang asing/money changer di Jakarta. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Petugas memperlihatkan pecahan uang dolar dan rupiah di salah satu tempat penukaran mata uang asing/money changer di Jakarta. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
Sebelumnya, Presiden Federal Reserve Dallas, Robert Kaplan memprediksi, The Fed kemungkinan akan menaikkan suku bunga dua hingga tiga kali untuk menempatkan biaya pinjaman Amerika Serikat (AS) berada di wilayah netral. Kebijakan ini tidak akan merangsang atau membatasi pertumbuhan ekonomi.
Prediksi:
Diperkirakan rupiah akan bergerak di kisaran 15.185-15.172. Pergerakan rupiah yang kembali menguat diharapkan dapat kembali bertahan seiring masih adanya sejumlah sentimen positif dari internal.
Adanya langkah dari Pemerintah untuk menahan pelemahan rupiah membuat laju rupiah dapat bertahan positif meski juga diikuti dengan kenaikan laju USD seiring sentimen global terutama dari masih adanya kekhawatiran akan masalah anggaran di Italia dan kesepakatan Brexit.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, perkiraan suku bunga 7D-RR akan tetap di level 5,75 persen diharapkan dapat menjadi sentimen positif pada rupiah.
"Tetap mencermati dan mewaspadai berbagai sentimen yang dapat membuat rupiah kembali melemah," ungkap Reza dalam keterangan tertulisnya, Selasa (23/10).