Dolar AS Sentuh Rp 14.652, BI Bakal Intervensi di Obligasi Negara

24 Agustus 2018 10:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas jasa penukaran valuta asing memeriksa lembaran mata uang rupiah dan dollar AS di Jakarta. (Foto: ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)
zoom-in-whitePerbesar
Petugas jasa penukaran valuta asing memeriksa lembaran mata uang rupiah dan dollar AS di Jakarta. (Foto: ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)
ADVERTISEMENT
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini kembali melemah. Berdasarkan data Reuters, dolar AS pagi ini mencapai level Rp 14.652.
ADVERTISEMENT
Bahkan berdasarkan data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), posisi kurs hari ini merupakan yang tertinggi sejak 23 September 2015, di mana dolar AS menyentuh Rp 14.623.
Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Moneter Bank Indonesia (BI) Nanang Hendarsah mengatakan bank sentral akan melanjutkan intervensi untuk menahan pelemahan rupiah. Bahkan tak hanya intervensi di pasar valas, bank sentral juga akan intervensi di pasar Surat Berharga Negara (SBN).
Adapun intervensi yang dilakukan BI di pasar SBN tersebut mengindikasikan tekanan terhadap rupiah cukup dalam. Sebab, bank sentral hanya akan masuk ke SBN jika pelemahan rupiah berlanjut.
Direktur Eksekutif Kepala Departemen Pengelolaan Moneter BI, Nanang Hendarsah. (Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Eksekutif Kepala Departemen Pengelolaan Moneter BI, Nanang Hendarsah. (Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan)
"BI hari ini melanjutkan intervensi untuk menahan pelamahan rupiah. BI juga akan masuk ke pasar obligasi negara," ujar Nanang kepada kumparan, Jumat (24/8).
ADVERTISEMENT
Lanjut Nanang, pelemahan rupiah kali ini lebih disebabkan oleh pembelian valas oleh importir dan respons pasar terhadap pertemuan para bankir AS di Jackson Hole, Wyoming.
"Pelemahan rupiah didorong oleh pembelian valas importir," tambahnya.