Dolar Pagi Ini Dibuka di Rp 15.205

26 Oktober 2018 9:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas memperlihatkan pecahan uang dolar dan rupiah di salah satu tempat penukaran mata uang asing/money changer di Jakarta. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Petugas memperlihatkan pecahan uang dolar dan rupiah di salah satu tempat penukaran mata uang asing/money changer di Jakarta. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
ADVERTISEMENT
Dolar Amerika Serikat (AS) bergerak menguat terhadap rupiah pagi hari ini. Mengutip data perdagangan Reuters, Jumat (26/10), dolar AS dibuka di Rp 15.185 dan terus menguat hingga menyentuh level tertingginya di Rp 15.205.
ADVERTISEMENT
Secara year to date (ytd) atau dari awal tahun hingga saat ini, dolar AS sudah menguat terhadap rupiah sebesar 12,06 persen.
Analis dari Asosiasi Analis Efek Indonesia (AAEI) Reza Priyambada dalam risetnya menyebutkan, pergerakan EUR melemah seiring sentimen internal di Zona Eropa yang salah satunya pertemuan ECB namun, tidak menghalangi laju rupiah untuk kembali menguat. Dirilisnya Rapat Dewan Komisioner (RDK) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang menilai bahwa stabilitas sektor jasa keuangan masih dalam kondisi terjaga, di tengah ketidakpastian di pasar keuangan global dan langkah pemerintah melalui dua kementerian strategis, Kementerian Perindustrian dan Kementerian Perdagangan, yang akan terus berupaya menekan defisit transaksi berjalan dengan mendorong ekspor dan mengembangkan industri 4.0. cukup membantu penguatan rupiah.
Petugas memperlihatkan pecahan uang dolar dan rupiah di salah satu tempat penukaran mata uang asing/money changer di Jakarta. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Petugas memperlihatkan pecahan uang dolar dan rupiah di salah satu tempat penukaran mata uang asing/money changer di Jakarta. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
ADVERTISEMENT
Prediksi:
Diperkirakan rupiah akan bergerak di kisaran 15.192 - 15.179. Pergerakan rupiah yang menguat belum merubah tren yang terjadi di mana cenderung bergerak sideways. Sentimen dari dalam negeri yang masih variatif membuat pergerakan rupiah masih dalam kisaran yang sempit. Meski demikian, diharapkan penguatan dapat kembali terjadi.
"Tetap mencermati dan mewaspadai berbagai sentimen yang dapat membuat rupiah kembali melemah," ungkap Reza dalam keterangan tertulisnya, Jumat (26/10).