Dorong UMKM ke Pasar Ekspor, BRI Datangkan Ahli dari AS

6 Maret 2018 8:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kerajinan pahat batu, warisan Majapahit (Foto: Shika Arimasen Michi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kerajinan pahat batu, warisan Majapahit (Foto: Shika Arimasen Michi/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI menggelar pelatihan bagi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia. Acara yang diikuti 30-an UMKM di sektor kriya (kerajinan) ini, secara khusus mendatangkan ahli bisnis kriya dari Amerika Serikat, Jennifer Isaacson.
ADVERTISEMENT
Direktur Kredit Mikro dan Ritel Bank BRI Priyastomo mengatakan, pelatihan yang diberi nama BRICRAFT 2018 ini dimaksudkan untuk mendorong UMKM bidang kerajinan agar bisa menembus pasar ekspor.
“Lewat kegiatan pelatihan ini, kami ingin mendorong para pelaku UMKM, utamanya pelaku usaha kriya yang telah tergabung dalam RKB BRI agar memiliki kapasitas untuk membuat produk dengan kualitas ekspor,” ujar Priyastomo seperti dikutip dari pernyataan tertulis yang diterima kumparan (kumparan.com), Selasa (6/3).
Mengutip data Kementerian Perdagangan (Kemendag), dari sekitar 57 juta UMKM di Indonesia, hanya 15% produk usaha kecil menengah yang sudah diekspor ke luar negeri. Sementara yang secara khusus masuk ke pasar Asia hanya 0,8%.
BRI dorong ekspor produk UKM. (Foto: Dok. BRI)
zoom-in-whitePerbesar
BRI dorong ekspor produk UKM. (Foto: Dok. BRI)
Padahal menurut Priyastomo, dengan perkembangan teknologi saat ini, peluang pelaku UMKM untuk masuk ke pasar global sangat terbuka. Apalagi dengan adanya sistem perdagangan bebas yang relatif minim hambatan.
ADVERTISEMENT
Selama ini BRI telah melakukan pembinaan UMKM, termasuk perajin kriya, melalui Rumah Kreatif BUMN (RKB) yang tersebar di 53 lokasi. Jumlah mitra binaannya disebut mencapai 290 ribu unit usaha. Kegiatan BRICRAFT 2018 yang berlangsung selama 2 hari (5-6/3) ini, juga disiarkan secara live streaming melalui https://wirausahabrilian.bri.co.id ke semua jaringan RKB binaan BRI.
Priyastomo mengatakan, pembinaan seperti ini diperlukan untuk meningkatkan kapasitas UMKM di Indonesia. Baik volume dan nilai produksinya, serta jangkauan pasar dari produk UMKM. “Jadi kami tidak hanya memberi akses permodalan saja, tapi juga pelatihan, pendampingan, inkubasi bisnis, networking serta perluasan akses pasar,” imbuh Priyastomo.
Hingga akhir Desember 2017, BRI telah menyalurkan kredit senilai Rp 739,3 triliun, dengan 74,6% dari total portofolio penyaluran kredit tersebut disalurkan kepada UMKM. Dengan konsisten terhadap pemberdayaan UMKM di Indonesia, BRI memiliki peran besar dalam meningkatkan ekonomi kerakyatan.
ADVERTISEMENT