news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Doyan Belanja Online? Begini Tips Kelola Keuangan Agar Tak Kalap

5 Oktober 2018 7:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Shopping in amazon (Foto: Thinstock)
zoom-in-whitePerbesar
Shopping in amazon (Foto: Thinstock)
ADVERTISEMENT
Teknologi yang kian canggih, tak elak mengubah gaya hidup bagi banyak orang termasuk dalam hal berbelanja. Kini tak perlu lagi repot-repot ke toko hingga mal, pembeli bisa melakukan transaksi kapan pun dan di mana pun saja hanya dengan smartphone di genggaman yang lumrah disebut belanja online.
ADVERTISEMENT
Mudahnya lagi, cara transaksi pun bisa terintegrasi dengan adanya pembayaran nontunai, baik secara debit ataupun kredit. Sehingga, belanja online menjadi kian praktis dengan layanan pembayaran nontunai.
Eits tapi, gimana ya agar segala kemudahan itu tak menjadikan kita justru kalap berbelanja online?
Financial Adviser Jouska Indonesia, Adhita Laksmi mengatakan hal utama yang perlu diperhatikan ialah urgensi kebutuhan untuk belanja online itu sendiri.
“Perlu ditentukan kebutuhan primer basic need itu apa, sekunder itu apa, ”ujar Adhita ketika dihubungi kumparan pada Jumat (5/10).
Adhita melanjutkan, pembeli terlebih dahulu harus mengidentifikasi belanja online yang bakal dilakukan adalah kebutuhan pokok yang wajib dipenuhi atau hanya sekadar keinginan saja. Target anggaran pun perlu ditetapkan sedari awal.
ADVERTISEMENT
“Paling enggak jangan sampai lebih dari basic need itu,” imbuhnya.
Di samping melakukan seleksi terhadap kebutuhan, Adhita juga menyarankan agar pembeli cermat dalam melihat peluang yang ada. Seperti berbelanja online ketika adanya potongan harga.
“Promo-promo gitu bisa kita manfaatin, market place biasanya suka ada diskonan,” katanya.
Amazon, toko online terbesar di dunia (Foto: REUTERS/Mike Segar/File Photo)
zoom-in-whitePerbesar
Amazon, toko online terbesar di dunia (Foto: REUTERS/Mike Segar/File Photo)
Sementara, tak kalah penting kebocoran saat belanja online tak dipungkiri adalah karena penggunaan kartu kredit. Adhita mengingatkan agar menggunakan kartu kredit sesuai kemampuan utamanya soal pembatasan limit. Semisal tak jauh timpang dengan gaji yang digunakan membayar tagihan.
“Harus balik ke mindset kartu kredit itu alat pembayaran bukan alat utang,” ucapnya.
Meski begitu, Adhita mengatakan penggunaan kartu kredit lantas tak perlu juga jadi kekhawatiran berlebih. Pasalnya, kredit juga bisa memberikan benefit selain aneka promo yang biasa ditawarkan juga bermanfaat menunjang pembayaran kebutuhan jangka panjang kelak. Tapi ingat, kuncinya harus bijak.
ADVERTISEMENT
Next mau ngajuin KPR atau apa gitu kita punya history-nya kredit. Kalau aku dikasih pinjaman itu komit enggak sih,” tegas Adhita.
Agar belanja online bukan hanya sebagai pemenuh hasrat untuk bertindak konsumtif, Ia juga mengimbau agar belanja di toko virtual bisa diarahkan ke hal produktif seperti investasi.
“Sekarang kan produk-produk investasi kayak obligasi kan dijual ini kan ada secara online," ucapnya.
Ia menambahkan, investasi secara online perlu digarisbawahi. Pembeli harus memilih produk investasi yang terjamin keamanannya.
“Sama-sama online beda produknya aja, jadi benar-benar yang ngeluarin itu siapa itu benar-benar harus tahu,” pungkasnya.