news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

DPR Sayangkan Jonan Tak Hadir dalam Rapat Pembatalan Kenaikan Premium

17 Oktober 2018 14:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ignasius Jonan saat diwawancarai wartawan. (Foto: Ema Fitriyani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ignasius Jonan saat diwawancarai wartawan. (Foto: Ema Fitriyani/kumparan)
ADVERTISEMENT
Rapat Kerja Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dengan Kementerian ESDM hari ini di Gedung DPR RI batal digelar. Alasannya karena Menteri ESDM Ignasius Jonan tidak hadir. Raker sedianya dilangsungkan pada pukul 11.00 WIB.
ADVERTISEMENT
Absennya Jonan sangat disayangkan anggota komisi VII yang hadir. Sebab, seharusnya siang ini Jonan memberikan keterangan mengenai pembatalan kenaikan harga BBM Premium yang dilakukan mantan Menteri Perhubungan ini di Bali pada Rabu (10/10) lalu.
Ketua Pimpin Rapat Komisi VII dari Fraksi Demokrat, M. Nasir, mengatakan Jonan saat ini tengah kunjungan dinas ke Palu. Katanya, Jonan meminta rapat dijadwalkan pada Rabu depan (24/10).
"Beliau minta di-reschedule kembali Rabu 24 Oktober 2018. Saya minta tanggapan teman-teman sebelum rapat ini dibuka apakah kita lanjutkan yang dihadiri Dirjen Migas, BPH Migas, PGN, dan Pertamina. Atau menunggu Menteri ESDM sesuai permintaan kembali?" tanya Nasir pada anggota lain, Rabu (17/10).
Anggota Komisi VII langsung bereaksi. Ramson Siagian misalnya. Anggota dewan dari Partai Gerindra ini menyayangkan ketidakhadiran Jonan siang ini. Padahal, masalah pembatalan kenaikan harga BBM Premium sangat ditunggu masyarakat.
Rapat Dengar Pendapat Komisi VII DPR dengan Dirjen Minerba Kementerian ESDM. (Foto: Resya Firmansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Rapat Dengar Pendapat Komisi VII DPR dengan Dirjen Minerba Kementerian ESDM. (Foto: Resya Firmansyah/kumparan)
ADVERTISEMENT
"Sangat disayangkan ketidakhadiran saudara Menteri ESDM. Kalau Rabu (depan) memang raker tapi terkait fungsi anggaran, kali fungsi pengawasan, penundaan kenaikan BBM. Ini sangat aktual terkait pemerintahan Jokowi," kata dia menanggapi.
Menurutnya, ketidakhadiran Jonan menunjukkan sikap tidak menghargai undangan dari Komisi VII. Menurutnya, rapat kerja memang harus dan wajib dihadiri oleh pejabat setingkat menteri.
Hal yang sama juga anggota lain, Kardaya Warnika dari Fraksi Gerindra. Dengan tidak hadirnya Jonan pada agenda raker hari ini, menunjukkan bahwa jadwal dengan DPR dinomorkesekiankan.
Kata dia, kalau alasannya karena Jonan sudah punya jadwal keluar kota, setiap anggota dewan juga demikian. Dia pun meminta agar rapat digelar besok.
"Kalau tidak bisa datang karena ada kunjungan ke daerah yang sudah direncanakan, kami juga punya rencana, tapi kita dengan mitra menghormati dan kerja sama. Bagi kami agak bagaimana ya, DPR tidak diberi penghormatan, bukan penghormatan, tapi disepelekan. Kalau bisa serius karena penting bagi rakyat. Kami besok kalau bisa, kalau minggu depan, permasalahan sudah beda, dan tidak bisa begini terus. Sekali lagi tidak perlu dilanjutkan, kedua pimpinan minta besok," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, anggota Komisi VII dari Fraksi Golkar Maman Abdurahman mengatakan setuju jika rapat kerja ini digelar pada 24 Oktober. Dengan begitu, agenda minggu depan jadi ada dua.
"Kita langsung saja 24 Oktober. Kalau rekan-rekan Gerinda jangan digabungkan kita setuju. Tinggal jadwalkan saja waktunya. Artinya pada prinsipnya rapat ditunda, diganti 24. Kalau Pak Menteri enggak hadir, jangan salahkan terjadi huru hara di medsos. Saya mencoba menahan ini dengan tidak merespons media terkait dinamika Premium ini. Tapi jangan sampai itikad baik Komisi VII tidak direspons," tuturnya.
Nasir pun mengambil keputusan agar raker ditunda hingga minggu depan. Para peserta yang sudah datang seperti Dirut Pertamina Nicke Widyawati dan Dirjen Migas Djoko Siswanto langsung meninggalkan ruangan.
ADVERTISEMENT