DPR: Serapan Beras Bulog di 2017 Hanya 2,16 Juta Ton

18 Januari 2018 15:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aktivitas pedagang beras Cipinang (Foto: Abdul Latif/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Aktivitas pedagang beras Cipinang (Foto: Abdul Latif/kumparan)
ADVERTISEMENT
Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan Rieke Diah Pitaloka mengkritik tentang kinerja Perum Bulog dan rencana pemerintah mengimpor 500.000 ton. Dari laporan yang dia terima, serapan beras Bulog tahun lalu sangat rendah, di bawah angka ideal 2,5 juta ton-2,7 juta ton.
ADVERTISEMENT
“Januari sampai Desember 2017, serapan Bulog turun 27% atau 2,16 juta ton dibanding 2016. Bahkan pada saat panen raya idealnya hampir terserap 70%, namun realisasinya masih 42%,” katanya di Gedung Komisi VI DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (18/1).
Dia mengatakan hal ini bisa jadi karena Bulog dianggap tidak memiliki cukup dana untuk menyerap gabah di petani. Ini ditandai sejak tahun 2015 Bulog belum memberikan dividen pada negara. Padahal, Bulog mendapatkan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 3 triliun pada 2015 dan Rp 2 triliun pada 2016.
Pekerja di gudang beras Bulog. (Foto: Fitra Andrianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pekerja di gudang beras Bulog. (Foto: Fitra Andrianto/kumparan)
“Lalu Bulog juga mengakuisisi pabrik gula PT Gendis Manis sebesar Rp 77 miliar, kenapa uangnya tidak digunakan untuk menyerap gabah petani,” ucapnya.
Ia juga menyoroti data Bulog yang kerap berubah mengenai persediaan beras. Pada Desember 2017, Bulog mengatakan bahwa stok beras Bulog masih ada 1,1 juta ton dan aman hingga April 2018. Selain itu, ia juga menjelaskan soal kasus-kasus Bulog yang sebagian besar persoalannya adalah beras. Misalnya kasus Bulog Sudibvre Semarang soal penyelewangan beras yang menyebabkan kerugian negara Rp 6,3 miliar dan kasus pengoplosan beras oleh Kepala Bulog Lahat.
ADVERTISEMENT
“Ini yang harus dicari, apakah memang solusinya impor atau ada persoalan tata niaga dan manajemen di Bulog yang harus dibenahi,” sebutnya.