DPR Tanya ke Jonan: Saham Inalum Mau Dijual ke China?

20 Juni 2019 16:38 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pabrik Asahan Alumunium, Inalum Foto: Michael Agustinus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pabrik Asahan Alumunium, Inalum Foto: Michael Agustinus/kumparan
ADVERTISEMENT
Komisi VII DPR RI mengungkapkan, ada isu bahwa saham PT Inalum (Persero) akan dijual ke China. Isu tersebut dibawa Komisi VII ke rapat kerja dengan Menteri ESDM Ignasius Jonan hari ini.
ADVERTISEMENT
Pimpinan Rapat, Ridwan Hasjim dari Fraksi Golkar, menyampaikan pertanyaan kepada Jonan untuk mengecek apakah informasi itu benar.
"Informasi bahwa perusahaan Inalum akan melepas sahamnya di luar negeri. Fokusnya, indikasi adanya penjualan saham Inalum ke China," kata Ridwan kepada Jonan di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (20/6).
Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi Demokrat, Idam Datuk Alam, mengaku mendapat isu penjualan saham Inalum dari WhatsApp. "Ada info masuk, makanya info mesti ditampung. Beredar di WhatsApp. Makanya kita ingin supaya menteri dijelaskan," kata Idam.
Idam Datuk Alam, Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi Demokrat. Foto: Ema Fitriyani/kumparan
Menanggapi pertanyaan itu, Jonan menyatakan bahwa kebijakan korporasi adalah ranah Kementerian BUMN, bukan dirinya yang dapat menjawab pertanyaan itu.
"Ini terus terang ini ranah korporasi dan bukan tupoksi kami. Di samping itu, Inalum enggak punya izin pertambangan, izinnya di perindustrian. Ini kan aksi korporasi," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Dihubungi kumparan secara terpisah, Head of Corporate Communication Inalum Rendi A Witular menegaskan, tidak ada rencana penjualan saham Inalum. Isu itu sama sekali tidak benar.
Yang benar, pada 17 Mei 2019 lalu Inalum menjajaki kerja sama dengan China untuk mempercepat hilirisasi mineral, salah satunya pengembangan baterai mobil listrik. Tidak ada pembicaraan soal penjualan saham.
"Antam, sebagai anak perusahaan Inalum, sedang menjajaki kemungkinan kerja sama pengolahan nikel menjadi Electric Vehicle (EV) battery cathode, bukan menjual Inalum. Inalum tetap dimiliki 100 persen oleh Pemerintah RI termasuk juga saham PT Freeport Indonesia," paparnya.