Dua Hal yang Bikin BRI Raih Penghargaan dari The Asian Banker

22 Maret 2019 19:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk menerima dua kategori penghargaan, Best retail and Best Digital Bank in Indonesia oleh The Asian Banker di Dubai. Foto: Elsa Toruan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk menerima dua kategori penghargaan, Best retail and Best Digital Bank in Indonesia oleh The Asian Banker di Dubai. Foto: Elsa Toruan/kumparan
ADVERTISEMENT
Teknologi digital merebak di semua sektor kehidupan, termasuk layanan perbankan seperti yang dijalankan Bank BRI. Selain digitalisasi, layanan dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk yang merambah ke pelosok, juga mendapat apresiasi The Asian Banker.
ADVERTISEMENT
Bank BRI menjadi satu-satunya bank di Indonesia, yang menerima penghargaan dari The Asian Banker. Bahkan memboyong dua penghargaan sekaligus, yakni di kategori Best Retail dan Best Digital Banking in Indonesia. 
Menurut Direktur IT dan Operasional BRI, Indra Utoyo, ada dua faktor utama yang membuat Bank BRI berhasil memperoleh penghargaan tersebut. Pertama, proses digitalisasi yang dilakukan dalam proses pengajuan kredit khususnya bagi segmen mikro. 
The Asian Banker menilai BRI mampu melakukan sejumlah inovasi digital, sehingga meningkatkan kinerja operasional hingga 30 persen. Inovasi itu, pada saat yang sama juga menekan lebih dari 10 persen beban operasional.
“Digitalisasi ini mengubah cara kita melayani dan cara bekerja dengan luar biasa. Bagi bank yang memiliki pangsa pasar mikro yang cukup besar, kami mulai lakukan digitalisasi disitu,” kata Indra saat ditemui di Dubai, Uni Emirat Arab, Kamis (21/3). 
Agen BRIlink Omang bin Jajang Foto: Prili Fitria/kumparan
Walau masih tetap menghadirkan layanan perbankan secara fisik, BRI tetap memilih mengadopsi teknologi digital dengan digitize the core.
ADVERTISEMENT
Indra mencontohkan sejumlah layanan yang saat ini sudah didigitalisasi. Seperti hadirnya channel pembayaran LinkAja. Selain itu, pengajuan kredit yang mudah tanpa perlu ke bank juga diakui sudah dilakukan pihaknya. 
“Dulu mengurus kredit itu butuh waktu 2 minggu, sekarang sudah 12 jam saja. Ini karena kami mencoba berpikir radikal open minded. Kami digitize semuanya sehingga berkas yang harusnya ditandatangani bisa capai 30 lembar itu, sekarang hanya dengan aplikasi,” tuturnya.
Selain itu, keberadaan Mantri BRI juga sudah dibekali dengan fasilitas BRISpot yang memudahkan mereka dalam bekerja. “Jadi mereka kalau dulu buat laporan harian itu kayak diintimidasi banget, harus isi form berlembar-lembar. Itu semua kami usahakan ditinggalkan. Semuanya diproses dalam aplikasi,” tambahnya.
Pegawai Bank Rakyat Indonesia (BRI) Agro menunjukkan aplikasi pinjaman berplatform online 'Pinang". Foto: ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha
 Sementara yang kedua, untuk sisi ritel. Bank BRI dinilai semakin mempermudah pemberian fasilitas pinjaman di bawah Rp 20 juta berbasis customer centric. Ini terinspirasi dari hadirnya layanan financial technology (fintech) di kalangan masyarakat. 
ADVERTISEMENT
Karenanya, BRI memberi kemudahan lewat Bank BRI Agro dalam aplikasi Pinang yang baru saja diluncurkan. “Bisnis model sekarang ini kan sudah berbeda dengan mengusung personalisasi yang sangat tinggi. Makanya sekarang masyarakat mau minjam Rp 10 juta lalu dicicil 6 bulan atau 3 bulan terserah,” katanya. 
"Inisiatif-inisiatif BRI mengarah pada pembiayaan murah (low cost funding)," jelas President of The Asian Banker, Emmanuel Daniel.
Dengan berbagai inovasi dan kemudahan layanan itu, The Asian Banker menilai BRI mampu meningatkan performa pada 2018. Hal itu didorong oleh pembiayaan kepada sektor MSME. Portofolio pembiayaan BRI di sektor itu tercatat lebih dari 75 persen dari total kredit perseroan.