Edwin Soeryadjaya dan SCTV Akan Jadi Pemegang Saham Baru di Tempo

5 Januari 2018 18:21 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Edwin Soeryadjaya (Foto: Wikipedia)
zoom-in-whitePerbesar
Edwin Soeryadjaya (Foto: Wikipedia)
ADVERTISEMENT
Pengusaha nasional Edwin Soeryadjaya akan masuk menjadi pemegang saham baru PT Tempo Inti Media Tbk (TMPO). Masuknya Edwin menjadi pemegang saham lewat pembelian penerbitan saham baru atau rights issue (Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu/HMETD) yang dikeluarkan Tempo Inti Media. Selain Edwin, PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) juga akan ikut masuk jajaran pemegang saham Tempo.
ADVERTISEMENT
Informasi saja, PT Surya Citra Media Tbk adalah perusahaan yang bergerak dalam industri media berbasis konten. Perusahaan ini memiliki stasiun televisi SCTV dan Indosiar serta satu stasiun televisi berjaringan lokal yaitu O Channel.
Mengutip data keterbukaan informasi yang disampaikan perseroan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (5/1), Tempo menerbitkan rights issue atau Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sebanyak-banyaknya 333.333.250 atau 333 juta saham baru dengan harga pelaksanaan Rp 300 per saham.
Namun, pemegang saham utama perseroan yakni Yayasan Tempo, yang memiliki 83,3 juta HMETD atau porsi 25,01% saham menyatakan untuk tidak melaksanakan HMETD sesuai dengan porsi yang dimilikinya. HMETD ini dialihkan pada investor-investor lain.
Investor-investor tersebut di antaranya pengusaha Edwin Soeryadjaya sebesar 16,3 juta HMTDE dan perusahaan media, PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) sebesar 8,3 juta HMETD. Sementara investor yang lainnya adalah PT Sukses Perdana Mandiri, PT Sinar Ganda Jaya, dan Burlingham International Ltd.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, tak seperti Yayasan Tempo, pemegang saham lainnya, yakni PT Grafiti Pers, PT Jaya Raya Utama, dan Yayasan Jaya Raya akan tetap melaksanakan haknya dalam rights issue ini.
Hasil dari rights issue ini akan menjadikan Edwin Soeryadjaya sebagai pemegang saham baru di TMPO dengan porsi 1,57% dan SCMA akan memegang 0,79% saham TMPO. Sementara PT Grafiti Pers akan memiliki porsi saham terbesar yakni 24,28%.
Tempo (Foto: Facebook/Tempo Media)
zoom-in-whitePerbesar
Tempo (Foto: Facebook/Tempo Media)
Gedung SCTV (Foto: Panoramio/Ikung Adiwar )
zoom-in-whitePerbesar
Gedung SCTV (Foto: Panoramio/Ikung Adiwar )
Dalam rights issue ini, perseroan menargetkan tambahan dana sebanyak-banyaknya Rp 99,99 miliar. TMPO akan mengalokasikan dananya untuk pengembangan usaha, investasi berbentuk pinjaman ke anak usaha, modal kerja, dan pembayaran utang.
Terdapat dua skema penggunaan yang berbeda tergantung dari dana hasil rights issue ini. Pertama, jika TMPO mampu melaksanakan rights issue dengan kesanggupan terbaik, perseroan akan menggunakan dana sebesar Rp 17 miliar untuk pengembangan usaha.
ADVERTISEMENT
Dengan rincian, sebesar Rp 7 miliar akan dipinjamkan ke perusahaan percetakan PT Temprint untuk membeli empat unit mesin cetak offset dan sebesar Rp 10 miliar untuk pengembangan teknologi digital anak usahanya, PT Info Media Digital.
Sementara itu, sebesar Rp 52,79 miliar digunakan untuk modal kerja dan pinjaman ke dua entitas anak. Lalu Rp 3 miliar untuk membayar kewajiban utang pada Bank Mayapada yang akan jatuh tempo pada 2 Oktober 2018.
Skema kedua, apabila rights issue ini terserap sepenuhnya, modal kerja dan pinjaman pada anak usaha akan ditingkatkan menjadi sebesar Rp 78,68 miliar. Dengan rincian, Rp 10,7 miliar untuk modal kerja, lalu sisanya menjadi pinjaman pada enam anak usaha.
Sementara jumlah dana yang akan digunakan untuk pengembangan usaha Temprint, Info Media Digital, dan pembayaran kewajiban utang ke Bank Mayapada berjumlah sama seperti skema pertama.
ADVERTISEMENT