Efek Perang Dagang AS-China Berlanjut, Wall Street Ditutup Bervariasi

12 Februari 2019 7:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Wall Street Foto: Wikimedia Commons
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Wall Street Foto: Wikimedia Commons
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street bervariasi pada penutupan perdagangan Senin (11/2). Investor pun masih terus memperhatikan perkembangan AS dan China yang tengah berlangsung hingga pendapatan nasional yang menurun di tahun ini.
ADVERTISEMENT
Dilansir Reuters, Selasa (12/2), Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun 53,22 poin atau 0,21 persen menjadi 25.053,11, S&P 500 (SPX) naik 1,92 poin atau 0,07 persen menjadi 2.709,8 dan Nasdaq Composite (IXIC) menambahkan 9,71 poin, atau 0,13 persen menjadi 7.307,91.
"Pasar sekarang menunggu informasi tentang masalah perdagangan dan geopolitik yang masih ada. Semua hampir berada di titik tunggu, mencoba menilai apakah ada kemungkinan terjadi kesepakatan perdagangan," ujar Brent Schutte, Kepala Strategi Investasi Northwestern Mutual Wealth Management.
Penasihat Presiden Donald Trump telah secara informal mengatakan pihaknya akan mengadakan pertemuan puncak dengan Presiden Cina Xi Jinping bulan depan di Mar-a-Lago, klub pribadi Trump di Florida. Pertemuan ini dapat berlangsung secepat pertengahan Maret.
Ilustrasi Wall Street Foto: Wikimedia Commons
ADVERTISEMENT
Informasi tersebut muncul setelah Trump mengatakan pekan lalu pertemuan antara dia dan Xi tidak akan terjadi sebelum batas waktu awal Maret. Jika kesepakatan perdagangan tidak tercapai sebelum batas waktu, tarif tambahan AS untuk barang-barang China akan berlaku.
"Kami mengharapkan kesepakatan perdagangan antara AS dan China pada akhir bulan ini. China sangat membutuhkan kesepakatan untuk menenangkan permintaan Trump untuk perdagangan yang lebih adil sehingga ia tidak akan memaksakan putaran tarif impor AS dari China lagi." kata Ed Yardeni, Presiden dan Kepala Strategi Investasi di Yardeni Research.
Saham Tesla naik lebih dari 2,3 persen setelah analis menaikkan target harganya menjadi USD 450 per saham dari USD 330, menyiratkan kenaikan 47 persen selama 12 bulan ke depan.
ADVERTISEMENT
Apple Inc naik 0,6 persen lebih rendah setelah perusahaan riset industri IDC mengatakan penjualan iPhone di China turun 20 persen pada kuartal IV 2018.
Volume perdagangan di Wall Street mencapai 6,23 miliar saham, lebih rendah dibandingkan 20 hari perdagangan terakhir sebanyak 7,43 miliar saham.