Ekonom Danamon Prediksi Rupiah Susah Balik ke Rp 13 Ribu

6 Desember 2018 19:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bank Danamon. (Foto: Reuters/Beawiharta)
zoom-in-whitePerbesar
Bank Danamon. (Foto: Reuters/Beawiharta)
ADVERTISEMENT
Pada minggu lalu, penguatan nilai tukar mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) mencapai angka Rp 14.200-an. Meskipun hari ini, rupiah mengalami pelemahan, namun penguatan rupiah pada pekan lalu telah menjadi angin segar yang memantik optimisme di kalangan pemerintah.
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun menyebut penguatan rupiah masih bakal berlanjut. Bahkan, muncul pula harapan-harapan bila rupiah bisa perkasa di posisi atau balik ke Rp 13.000.
Merespons itu, Ekonom PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) Wisnu Wardana mengatakan penguatan rupiah terhadap dolar AS hingga kisaran Rp 13.000 masih akan sulit terjadi.
“Kalau uang kalian (masyarakat) di luar (negeri) ditarik ke sini semua bisa,” katanya sambil tertawa ketika ditemui kumparan di Menara Bank Danamon, Jakarta, Kamis (6/12).
Uang dolar dan rupiah di salah satu tempat penukaran mata uang asing/money changer. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Uang dolar dan rupiah di salah satu tempat penukaran mata uang asing/money changer. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
Menurut Wisnu, menarik dana segar dan modal ke Indonesia bukanlah pekerjaan mudah di 2019. Singkatnya, harapan itu bakal berat karena Indonesia masih dibayang-bayangi perlambatan ekonomi global dan eskalasi perang dagang AS-China.
Sebaliknya, Wisnu memilih realistis dengan memprediksi kurs rupiah pada kisaran Rp 14.800 di tahun 2019.
ADVERTISEMENT
“Kemungkinan rupiah masih ada tekanan tahun depan di Rp 14.800,” tegasnya.
Adapun hal yang menekan rupiah, menurut Wisnu tak lepas dari perdagangan barang dan jasa Indonesia yang masih dikhawatirkan terganggu akibat perang dagang AS dan China yang belum belum mencapai kesepakatan final, meskipun kedua pemimpin negara tersebut telah bertemu di Argentina.
“Sekarang memang berdamai, tapi belum pasti jadinya tahun depan kan,” ucapnya.