Ekonom: Harbolnas Tak Akan Bikin RI Kebanjiran Barang Impor

9 Desember 2018 18:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi belanja online. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi belanja online. (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) menjadi agenda tahunan yang selalu ditunggu. Tak ayal, penjualan berbagai produk yang ada di marketplace pun melonjak berkali-kali lipat saat Harbolnas. Mayoritas produk yang dijual di marketplace adalah barang impor.
ADVERTISEMENT
Kendati demikian, Direktur Riset CORE Indonesia Piter Abdullah Redjalam mengatakan, Harbolnas tak akan membuat impor meningkat signifikan. Sebab, porsi perdagangan online terhadap perdagangan domestik sangat kecil.
"Share perdagangan e-commerce terhadap total perdagangan domestik indonesia itu masih sangat kecil. Diperkirakan masih di bawah 5 persen," katanya kepada kumparan, Minggu (9/12).
Hari Belanja Online Nasional. (Foto: harbolnas.com)
zoom-in-whitePerbesar
Hari Belanja Online Nasional. (Foto: harbolnas.com)
Penetrasi marketplace yang masih minim itu, kata Piter, meski tak dipungkiri menyebabkan peningkatan permintaan belanja barang impor saat Harbolnas namun tidak akan memicu kenaikan impor signifikan.
"Saya kira lonjakan impor tersebut tidak akan terlalu signifikan hingga menyebabkan neraca perdagangan kita terganggu," imbuhnya.
Piter melanjutkan, barang impor yang masuk saat Harbolnas itu pun tak perlu dikhawatirkan. Pasalnya, saat ini turunnya harga minyak dunia cukup jadi angin segar turunnya nilai impor Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Jadi walaupun ada sedikit kenaikan impor karena Harbolnas saya kira masih bisa ditutup oleh menurunnya impor migas," tegasnya.
Di sisi lain, kata dia, kondisi rupiah kini juga relatif menguat. Ia optimistis neraca perdagangan Indonesia pada Desember ini tak terpengaruh besar oleh Harbolnas.
"Kita tahu neraca perdagangan kita dalam beberapa bulan negatif disebabkan begitu besarnya nilai impor migas kita yang dipicu oleh kenaikan harga minyak dan pelemahan rupiah. Saya kira (impor produk di Harbolnas) masih bisa ditutup oleh menurunnya impor migas," tutupnya.